Warga Jateng Meninggal Sepulang dari Spanyol, Bukan karena Terinfeksi Virus Corona
Pihak Dr Kariadi Semarang menyebut meninggalnya pasien bukan karena positif virus corona, melainkan karena gangguan napas berat.
Editor: Dewi Agustina
Dia menjelaskan, bahkan orang Indonesia yang tidak punya riwayat ke luar negeri, bahkan tidak kemana-mana, bahkan tidak bersentuhan dengan orang yang dari luar negeri bisa menderita bronco pnemoni.
Dokter medis lain, dr Nurfarchanah SpPD-KPTI yang juga menangani pasien tersebut menuturkan, terkait masa inkubasi bakteri lebih cepat akut lebih cepat dibanding kronis.
"Kalau untuk inkubasi bakteri, waktunya 5-7 hari. Karena itu penyakit atau infeksi akut memang cepat. Kalau kronis itu lebih lama," tuturnya.
Warga Jateng
Seorang pasien dalam pengawasan virus Corona yang dirawat di RSUP dr Kariadi meninggal dunia pada Minggu (23/2/2020).
Hal itu disampaikan oleh Kabid Pelayanan Medik, dr Nurdopo Broto. Menurutnya, pasien yang meninggal tersebut dirawat di Ruang Isolasi Icu.
"Menurut hasil laboratorium yang kita terima Senin (24/2/2020) kemarin, pasien tersebut negatif Corona," kata dr Nurdopo kepada Tribunjateng.com, Selasa (25/2/2020) malam.
Baca: Penderitaan Warga Jakarta Rumahnya Terendam Banjir, Kehilangan Pekerjaan hingga Jatuh Miskin
Baca: Heboh Anggaran Rp 72 Miliar untuk Influencer, Inilah Klarifikasi Menpar Wishnutama
Saat ini pasien sudah dikembalikan ke keluarga, dan keluarga sudah diberi edukasi terkait penanganan pasien yang meninggal tersebut.
"Karena sebelumnya pasien yang meninggal belum tahu penyebabnya, maka kami perlakukan pengawasan virus covid-19. Sehingga, perlakuan yang kami lakukan seperti pasien yang terkena virus Corona," tambahnya.
Pasien tersebut merupakan WNI dari Jawa Tengah.
"Kami tidak bisa menyampaikan pasien tersebut asal daerahnya mana, karena hal itu akan membuat resah," tuturnya.
Direktur Medik dan Keperawatan, dr Agoes Poerwoko menyampaikan RSUP dr Kariadi pada data terakhir sudah menerima pasien dengan gejala virus corona berjumlah 23 orang.
Di antaranya 13 dalam pemantauan yang artinya boleh pulang, untuk 10 orang dalam pengawasan.
"Untuk yang pengawasan ini lah yang diuji di lab dan hasilnya negatif. Untuk yang pemantauan sudah lewat 15 hari dalam perawatan dan tidak ada gejala. Untuk sekarang, baru masuk kemarin sore kami menangani 1 pasien WNI masih dalam pengawasan karena ada kontak dengan orang Korea dan China di Indonesia. Hasil pemeriksaan sudah kami kirim ke Jakarta untuk diuji lab, dan sekarang kami masih menunggu," ungkapnya. (kan/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Jenazah Dibungkus Plastik Sebelum Dimakamkan, Warga Jateng Meninggal Seusai Pulang dari Spanyol