15 Kapal Pesiar Batalkan Kunjungan ke Bali
Karena mewabahnya virus corona atau Covid-19, sebanyak 15 kapal pesiar membatalkan kunjungannya ke Bali hingga Maret 2020.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Sepanjang 2020 ada 85 kapal pesiar yang direncanakan sandar di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali.
Namun, karena mewabahnya virus corona atau Covid-19, sebanyak 15 kapal pesiar membatalkan kunjungannya ke Bali hingga Maret 2020.
"Data yang kami koordinasikan dengan Pelindo III, tahun ini merencanankan kunjungan kapal cruise 85 kapal, tahun kemarin (2019) 79," kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Pelabuhan Benoa, Agustinus Maun, Senin (9/3/2020).
Maun mengatakan, data per hari ini kapal pesiar yang sudah berkunjung ke Bali hanya 14 kapal termasuk kapal pesiar Viking Sun.
Kapal-kapal pesiar ini bervariasi mulai dari ukuran panjang 150 meter hingga 300 meter.
Adapun rata-rata setiap kapal menampung penumpang atau wisatawan sebanyak 1.000 sampai 1.500.
Maun mengatakan, seluruh kapal dan penumpang yang memasuki Pelabuhan Benoa akan diperiksa sesuai standar kesehatan WHO dan aturan IMO (International Maritim Organization).
Jadi, kapal sebelum berlabuh harus jangkar terlebih dahulu dua mil dari pelabuhan yang disebut zona karantina.
Baca: Ketika Aurel & Azriel Hermansyah Menjawab Pertanyaan Soal Krisdayanti Sama-sama Bahagia Aja
Baca: Bikin Penyerang Arema Mati Kutu, Teja Paku Alam Mulai Rasakan Dampak Pelatih Kiper Baru Persib
Setelah itu, petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) akan naik ke kapal untuk memeriksa kesehatannya.
Setelah penumpang dinyatakan sehat, kapal diperbolehkan sandar dan menurunkan penumpangnya.
Di pelabuhan, penumpang kembali diperiksa suhu tubuhnya menggunakan alat pengukur suhu tubuh.
Masyarakat Bontobahari Tolak Kedatangan Kapal Pesiar dari Australia
Sementara itu di Sulawesi Selatan, masyarakat Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba menolak kedatangan kapal pesiar Coral Adventure Cruise Ship.
Kapal pesiar yang membawa turis dari Darwin Australia ini, rencananya bakal sandar di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Bontobahari, Rabu (11/3/2020) mendatang.
Namun, beberapa hari sebelum sandar, masyarakat menyampaikan penolakannya.
Bahkan, Senin (9/3/2020), masyarakat membakar ban bekas di Pantai Bira, sebagai wujud penolakan kedatangan kapal pesiar tersebut.
Baca: Belum Usai, Meski Hasil Tes Urine Negatif Narkoba, Ririn Ekawati Harus Tetap Lakukan 2 Tes Lain
Baca: Fakta-Fakta Kekalahan Arema FC Lawan Persib di Malang: Penyebab Kekalahan Hingga Kedewasaan Aremania
Bukan tanpa alasan, warga takut ada turis asing yang terkena virus corona, dan kemudian menular ke masyarakat.
Apalagi rencananya, para turis ini bakal turun di tengah-tengah masyarakat, melihat proses pembuatan perahu pinisi.
Tokoh masyarakat Bontobahari, H Suwardi mengatakan, masyarakat Bontobahari menolak kedatangan para turis ini, apapun alasannya.
"Yang pasti masyarakat Bontobahari menolak ini, mereka takut apapun alasannya, karena kesehatan jauh lebih penting di atas segalanya," jelas dia.
Apalagi, lanjut pengusaha kapal Pinisi ini, tidak ada jaminan dengan alat pendeteksi para turis ini terbebas dari virus corona.
"Karena itu kami masyarakat akan memboikot dan mengadakan aksi penolakan. dengan adanya virus corona masyarakat sekarang ini resah bahkan takut," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Imbas Virus Corona, 15 Kapal Pesiar Batalkan Kunjungan ke Bali