Cerita Penjual Es Dawet Raup Banyak Untung di Tengah Demo Penolakan RUU Omnibus Law di Yogyakarta
Pedagang Es Dawet Banjarnegara meraup untung di tengah-tengah keramaian aksi unjuk rasa #GejayanMemanggil yang menolak RUU Omnibus Law.
Editor: Noorchasanah A
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Di balik ramainya aksi unjuk rasa #GejayanMemanggil yang berlangsung di Jalan Gejayan, Yogyakarta, ada cerita menarik lainnya, Senin (9/3/2020).
Di lokasi unjuk rasa, terdapat sejumlah pedagang makanan, mulai dari pedagang Bakso Malang, es cendol, siomay hingga es Dawet Banjarnegara.
Mereka mendapat keuntungan tersendiri di balik momen aksi unjuk rasa para demonstran yang menolak pengesahan RUU Omnibus Law.
Satu di antaranya adalah, pria asal Banjarnegara, Riyanto, yang berjualan Es Dawet Banjarnegara.
Pria yang kini tinggal di kawasan Banguntapan, Bantul, DIY, ini menjajakan es dawetnya di area demonstrasi.
Per gelasnya, ia menjual es dawetnya seharga Rp 5.000.
Banyaknya massa di lokasi demonstrasi, membuat Riyanto meraup rejekinya.
Pantauan TribunSolo.com, ia terlihat sibuk melayani pembeli yang sebagian besar merupakan perserta aksi unjuk rasa.
Ia pun mengaku bersyukur karena ia mendapatkan keuntungan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.