Kasus Remaja Bunuh Balita, Ibu Korban Sebut Anaknya Pernah Nobar Film Horor Bersama Pelaku
Kasus Remaja Bunuh Balita, Ibu Korban sebut Anaknya Pernah Nobar Film Horor Bersama Pelaku, update kasus pembunuhan remaja 15 tahun di sawah besar
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Respons KPAI
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti mengatakan, adegan dalam sebuah film bisa memengaruhi perilaku anak-anak yang memang mempunyai sifat peniru.
"Anak adalah peniru ulung dari apa yang dia lihat langsung di lingkungannya atau dia lihat melalui tayangan di televisi dan film," kata Retno, dikutip dari Kompas.com.
Menurut Retno, ada faktor lain yang mendasari pelaku tega untuk membunuh tetangganya tersebut.
Sehingga, tidak sepenuhnya motif pembunuhan didasari oleh film yang pernah ditonton.
"Meskipun dampak tayangan tersebut bukanlah faktor tunggal, bisa saja ada faktor lain yang memicu perilaku tersangka," ungkapnya.
Ia kemudian meminta adanya pengawasan dari orang tua terkait tontonan dari anaknya.
"Di sinilah pentingnya para orang tua untuk melakukan pendampingan dan pengawasan terhadap apa yang ditonton anak-anak mereka, baik melalui televisi maupun aplikasi YouTube."
"Mengingat mayoritas anak sudah memiliki telepon genggam," jelas Retno.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Film Horor jadi Pemicu Siswi SMP Bunuh Bocah, KPI: Harus Dipikirkan Pengaturan Media Baru Ramah Anak.
(Tribunnews.com/ Endra Kurniawan/Nuryanti)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.