Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wali Murid Aniaya Kepala Sekolah di Jambi Dilaporkan Polisi, Dinas Pendidikan Mendukung

Kepala Sekolah SMAN 10 Tanjung Jabung Barat melaporkan wali murid ke pihak berwajib atas penganiayaan yang dilakukan orang tua siswa terhadap dirinya.

Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Ifa Nabila
zoom-in Wali Murid Aniaya Kepala Sekolah di Jambi Dilaporkan Polisi, Dinas Pendidikan Mendukung
http://www.ladbible.com
Ilustrasi penganiayaan. 

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Sekolah SMAN 10 Tanjung Jabung Barat, Jambi melaporkan seorang wali murid ke pihak berwajib.

Pelaporan itu atas penganiayaan dan ancaman yang dilakukan orang tua siswa terhadap kepala sekolah.

Kepala sekolah pun mendapat dukungan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jambi.

Plt Kadis Pendidikan Provinsi Jambi, Syahran mengatakan laporan dari kepala sekolah sudah ditindak lanjuti.

Syahran menyebut kasus ini berlanjut ke pihak kepolisian.

Baca: Buntut Kasus Wali Murid Aniaya Kepala Sekolah, Datang Mediasi Genggam Pistol Lanjut ke Kantor Polisi

”Tadi sudah dilaporkan ke Disdik dan sudah dimusyawarahkan dengan PGRI dan pengawas."

"Dari kesepakatan akan melaporkan ke pihak yang berwajib,” kata Syahran saat dihubungi, dikutip dari TribunJambi.com.

Berita Rekomendasi

Adapun, adanya laporan itu disampaikan oleh Wakapolres Tanjab Barat Kompol Wirmanto.

"Iya, sudah ada laporan, tadi kita juga sudah bertemu dengan PGRI," kata dia.

Wirmanto mengatakan laporan tersebut sedang didalami pihak kepolisian.

Baca: Kata Perwakilan PGRI Soal Kepala Sekolah Diperlakukan Begini oleh Wali Murid, Sempat Dimediasi

Sebelumnya, sejumlah guru dari berbagai sekolah yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mendampingi Kepala SMAN 10 di Mapolres Tanjab Barat.

Kepala sekolah membuat laporan atas penganiayaan yang dialaminya dan berkonsultasi terkait persolaan tersebut.

Kronologi

Seorang wali murid menganiaya kepala sekolah terjadi pada Rabu (4/3/2020).

Kasus penganiayaan itu berawal saat siswa mengikuti ujian online dan sekolah menyediakan fasilitas WiFi untuk akses internet.

Pihak sekolah meminta siswa tidak menggunakan ponsel selama ujian berlangsung untuk memaksimalkan WiFi.

Para siswa pun secara suka rela diminta mengumpulkan ponsel yang dibawa.

Akan tetapi, kepala sekolah menemukan satu siswa yang tidak mengumpulkan ponselnya saat ujian berlangsung.

Baca: Gegara HP Anak Disita saat Ujian, Wali Murid Berpistol Aniaya Kepsek, Sempat Lepas Tembakan Ancaman

Ilustrasi penganiayaan.
Ilustrasi penganiayaan. (net)

Ketua PGRI Provinsi Jambi, Lukman memaparkan alasan siswa tersebut tidak menyerahkan ponselnya.

Kendati demikian, kepala sekolah tetap meminta ponsel siswa tersebut untuk dikumpulkan.

“Siswa bersangkutan beralasan orangtuanya tidak mengizinkan HP tersebut dikumpulkan."

"Demi kebersamaan kedudukan siswa dalam penegakan aturan, kepsek tetap meminta HP tersebut dan meminta siswa menginformasikan ke orangtuanya,” terang Lukman, seperti dilansir TribunJambi.com, Sabtu (7/3/2020).

Pada Rabu sore tak disangka, orang tua siswa tersebut mendatangi sekolah saat tak ada lagi kegiatan belajar-mengajar.

Baca: Serang Kepala Sekolah dan Tunjukan Pistol Terselip di Pinggannya, Wali Murid Dilaporkan ke Polisi

Ketika itu, beberapa guru dan kepala sekolah masih berada di lokasi.

Seluruh warga sekolah tiba-tiba mendengar suara letusan yang keras dan membuat mereka keluar menuju halaman sekolah.

“Tiba-tiba terdengar letusan yang keras, semua warga sekolah yang ada di lokasi berhamburan keluar."

"Dari halaman sekolah, kepala sekolah melihat seorang laki-laki (diduga orangtua murid) langsung membentak dan memukul kepsek," papar Lukman.

Kepala sekolah yang mencoba melawan pun membuat orang tua wali murid memperlihatkan pistol yang dibawanya.

Ilustrasi pemukulan.
Ilustrasi pemukulan. (Sodahead)

Baca: Bocah Berusia 10 Tahun Tak Sengaja Tertembak Saat Pengasuhnya Selfie Sambil Membawa Pistol

"Kepsek mencoba menghindar dengan menangkis pukulan tersebut."

"Karena merasa belum puas, yang bersangkutan langsung menyingkap sebagian bajunya dan terlihat jelas pistol terselip di pinggangnya,” jelas Lukman.

Pria yang diduga wali murid itu tak berhenti mengintimidasi sang kepala sekolah.

Kemudian, ia mengambil kayu stok pramuka yang ada didekatnya.

Namun, orang tua siswa itu urung memukulkan kayu tersebut ke arah kepala sekolah.

Baca: Tak Terima Anak Diminta Kumpulkan HP, Ortu Siswa Aniaya Kepsek SMAN di Jambi, Lempar Kayu & Batu!

Tak hanya itu, wali murid tersebut juga melempar batu ke arah kepala sekolah

Aksi tersebut bisa dihindari oleh kepala sekolah.

Guru dan satpam sekolah juga berusaha melerai orang tua siswa dan kepala sekolah.

"Sempat adu fisiklah diruangan itu, keduanya langsung dilerai sama guru dan satpam," ujarnya yang tak ingin disebutkan namanya, seperti dilansir TribunJambi.

Kejadian ini telah dilakukan mediasi di tingkat desa, tapi tidak ditemukan titik terang untuk mendamaikan kedua belah pihak.

(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani) (TribunJambi.com/Darwin)

 
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas