Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

UPDATE Pembunuhan Intan Anjanii Bee, Polisi Sebut Tinggal Tunggu Waktu Ungkap Pelakunya

Penyidikan masih tetap berjalan agar pelaku pembunuhan terhadap wanita bertato burung hantu itu bisa segera terungkap

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in UPDATE Pembunuhan Intan Anjanii Bee, Polisi Sebut Tinggal Tunggu Waktu Ungkap Pelakunya
TribunJabar.id/Daniel Andreand Damanik
Warga di sekitar perbatasan Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat dan Kecamatan Cidadap, Kota Bandung geger oleh penemuan mayat. Mayat perempuan bertato tersebut ditemukan pada Kamis (5/3/2020) pagi di selokan dekat hotel berbintang di lokasi tersebut 

Laporan Wartawan TribunJabar.id Daniel Andreand Damanik, Hilman Kamaludin, dan M Nandri Prilatama

TRIBUNNEWS.COM, LEMBANG - Berbagai upaya dilakukan polisi untuk menentukan siapa pelaku pembunuh Intan Marwah Sofiyah (20) atau Anjanii Bee yang mayatnya ditemukan di selokan Jalan Raya Lembang, Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Hingga saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan untuk menentukan siapa pelaku pembunuhan ini dengan cara melakukan pemeriksaan terhadap 35 orang saksi, di antaranya orang yang pertama kali melihat mayat Intan ditemukan.

Kapolres Cimahi, AKBP M Yoris Maulana Yusuf Marzuki mengatakan, selain melakukan pemeriksaan terhadap 35 saksi, pihaknya juga telah beberapa kali melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan berhasil mendapatkan data-data dan bukti.

"Ada beberapa CCTV yang memang terlihat, namun untuk di TKP hanya selintas, tapi itu sudah bisa memberikan kita bukti dan fakta-fakta di lapangan," Yoris saat ditemui di Mapolres Cimahi, Senin (9/3/2020).

Hingga saat ini, pihaknya masih terus berupaya dan berusaha untuk menangkap pelakunya, karena sejauh ini, Yoris menyebutkan tidak ada kendala dalam proses penyelidikan yang telah dilakukan.

"Kita sedang mencari pelakunya siapa, karena sampai saat ini tidak ada satu orang saksi pun yang melihat kejadian tersebut (pembunuhan)," ucapnya.

BERITA TERKAIT

Penyelidikan terkait kasus pembunuhan ini, kata Yoris hingga saat ini masih tetap berjalan agar pelaku pembunuhan terhadap wanita bertato burung hantu itu bisa segera terungkap.

"Hanya tinggal menunggu waktu untuk kita menentukan siapa pelakunya. Dari 35 saksi yang diperiksa, kita sudah mendapatkan kesimpulan," kata Yoris.

Pihaknya mengimbau kepada pelaku untuk segera menyerahkan diri, karena selama penyelidikan ini sudah mengarah terhadap siapa pelakunya dan apabila masyarakat mendengar informasi terkait hak ini haris segera melaporkan ke polisi.

Masih Misterius

Kasus pembunuhan Intan Marwah Sofiyah (20) masih menjadi teka-teki.

Hingga kini, pelaku pembunuhan dari perempuan yang diduga memiliki akun Facebook Anjanii Bee itu masih belum terungkap.

Intan sebelumnya ditemukan terbaring tak bernyawa di sebuah selokan dekat hotel berbintang di perbatasan Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat dan Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, Kamis (5/3/2020) pagi.

Kondisinya mengenaskan, terdapat luka di beberapa bagian tubuhnya.

Di bagian kepala, leher, dan wajah terdapat luka bekas hantaman senjata tajam.

Sementara itu, tubuh perempuan asal Subang itu hanya tertutupi oleh seprai dan plastik hitam.

Baca: Salurkan 17 Milyar, Pertamina Gandeng Usaha Masyarakat Lampung Tengah

Baca: 6 Sekolah Internasional di Jakarta Tutup Sementara karena Marak Virus Corona, Belajar Lewat Online

Baca: Sinergi Bea Cukai dan Perpajakan Kembangkan Industri Kecil

Kapolres Cimahi, AKBP M Yoris Marzuki memastikan, Intan adalah korban pembunuhan.

"Kalau motifnya belum tahu," katanya di Mapolres Cimahi, Jumat (6/3/2020).

Untuk mengungkap kasus pembunuhan tersebut, dibentuk sebuah tim khusus.

Tim tersebut terdiri dari tim penyelidikan dan tim sidik melakukan pemeriksaan.

Mayat dari Intan juga sudah diautopsi, lalu dimakamkan di Kampung Karajan, Desa Karang Hegar, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang, Jumat.

Tentu saja, apa yang dikerjakan oleh polisi mulai menemukan titik terang.

Yoris mengatakan, penyelidikan oleh tim khusus telah mengarah ke satu orang pelaku.

"Iya, kami sudah mencoba mulai mengarah (ke satu orang pelaku)," ujarnya.

Sejumlah saksi sudah diperiksa demi mengungkap kasus yang sempat membuat geger warga di sekitar Lembang dan Bandung itu.

Pada hari pertama Intan ditemukan tak bernyawa, polisi juga sudah memeriksa saksi.

Pada hari pertama itu, saksi yang diperiksa berjumlah enam orang.

Baca: Sinergi Bea Cukai dan Perpajakan Kembangkan Industri Kecil

Baca: Sabu 706 Gram Asal Aceh dan 300 Butir Ekstasi akan Diedarkan di Bandar Lampung

Baca: Program Siap Darling Dorong Milenial Jaga Lingkungan

Kemudian, di hari berikutnya atau Jumat, saksi yang diperiksa bertambah jadi 12 orang.

Berikutnya, pada hari ketiga, bertambah lagi menjadi 15 orang saksi.

Hingga hari kelima pascatemuan jenazah tersebut, sudah ada 35 saksi yang diperiksa jajaran Polres Cimahi.

Satu di antara sejumlah saksi yang diperiksa adalah orang yang pertama kali menemukan jenazah Intan.

Orang tersebut lah yang juga melaporkan ke satpam hotel mengenai penemuan mayat gadis malang itu.

Sementara itu, duka dan kesedihan mendalam tentu saja dirasakan oleh keluarganya.

Tak henti-hentinya ibunda korban, Nita, menangisi kepergian anak gadisnya ini hingga ke pemakaman.

Nita mengatakan, terakhir kali ia berhubungan anaknya pada Minggu (1/3/2020) malam.

Saat itu, keduanya berinteraksi lewat video call atau panggilan video di ponsel.

Nita mengatakan, anaknya saat sedang ditelpon sedang berada di kamar indekosnya di Bandung.

Dia sedang bersama laki-laki yang merupakan pacarnya.

"Saya minta anak saya pulang karena ada yang perlu dibicarain. Tapi belum bertemu sudah (meninggal)," ujarnya, kepada wartawan termasuk TribunJabar.id, Jumat.

Hal senada juga dikatakan oleh Asep Saeful Pallah (44), pihak keluarga dari Intan.

Dia mengatakan, sebelum meninggal, Intan memang sempat menyewa kamar indekos di Bandung selama tiga pekan.

Diketahui Intan memang sering bertemu dengan pacarnya.

"Betul, dia korban (pembunuhan) yang ditemukan di Lembang, panggilan sehari-harinya Intan," ujar Asep Saeful Pallah.

Kini, Nita masih tak percaya atas apa yang terjadi pada anaknya itu.

Ia mengaku bertanya-tanya, mengapa anaknya bisa tewas secara mengenaskan.

Nita ingin pembunuh putrinya segera ditangkap.

"Anak saya salah apa sampai-sampai pelaku ini tega melakukan perbuatan kejam ini," katanya.

Pertama kali, Nita diberi kabar mengenai Intan oleh keluarganya di Cikarang.

Saat itu dia diminta mengecek, apakah mayat yang ditemukan di perbatasan Bandung-Lembang itu anaknya atau bukan.

"Ada pihak polisi yang konfirmasi dan mengirimkan foto wajahnya meminta saya datang ke sana," ujarnya.

Benar saja, mayat itu ternyata memang anaknya.

Nita mengatakan, sebelumnya pihak keluarga memang sempat mendengar kabar anaknya dikeroyok dan videonya tersebar di grup komunitas motor dan Facebook.

Asep juga mengatakan hal senada, ia mengatakan, Intan memang dikabarkan masuk sebagai anggota salah satu geng motor.

Namun, terkait hal tersebut, pihak keluarga belum bisa memastikan.

"Kabarnya, gara-gara masalah korban memakai jaket anggota geng motor yang lain," ucapnya.

Dalam kesempatan terpisah, Kapolres Cimahi, AKBP M Yoris Maulana Yusuf Marzuki mengatakan, korban bukan anggota geng motor.

Ia mengatakan, korban mungkin hanya ikut-ikutan saja.

"Korban ini bukan anggota geng motor, hanya mungkin tergabung saja (hanya ikut-ikutan)," ujar M Yoris Maulana Yusuf Marzuki.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kasus Pembunuhan Intan Anjanii Bee, Polisi Sebut Tinggal Tunggu Waktu Ungkap Siapa Pelakunya

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas