Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aksi Guru SD di Purworejo Suarakan Nasib Honorer Lewat Gambar Viral di Media Sosial

Seorang guru di SDN Tridadi, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah memiliki cara tersendiri untuk menyuarakan isi hatinya.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Aksi Guru SD di Purworejo Suarakan Nasib Honorer Lewat Gambar Viral di Media Sosial
Twitter.com/yanbudi18
Viral Postingan 'Dosen Taiwan China vs Guru Hororer Indonesia' 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang guru di SDN Tridadi, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah memiliki cara tersendiri untuk menyuarakan isi hatinya.

Guru bernama Yan Budi Nugroho ini membuat gambar perbandingan antara dosen di Taiwan dengan guru di Indonesia di sebuah unggahan di Twitter. 

Lewat akun bernama @yanbudi1, Budi mengunggah 4 buah foto berbeda.

Foto-foto tersebut sama-sama menunjukan skill seorang pendidik menggambar sebuah objek berupa kerangka manusia beserta ototnya.

Keduanya menggunakan media yang sama, yakni sebuah papan tulis dengan warna berbeda, serta sejumlah kapur tulis berbagai warna untuk mengoreskan garis-garis hingga membentuk gambar tersebut.

Dalam cuitannya, Budi menuliskan:

Dosen Taiwan China vs Guru Hororer Indonesia

Baca: Di-like Sebanyak 48 Ribu Kali, Gambar Guru SD di Purworejo Ini Mendadak Viral di Media Sosial

Berita Rekomendasi

Hingga Rabu (11/3/2020) postingan ini telah di sukai sebanyak 27,8 ribu dan di-retweet oleh 8,3 ribu akun Twitter lainnya.

Bagi Budi gambar tersebut juga sebagai bukti kalau tenaga honorer memiliki kemampuan yang tidak boleh dipandang sebelah mata.

"Karena saya merasa menjadi guru honorer masih kurang dihargai oleh pemerintah terutamanya," ungkap Budi.

Pria asli Kabupaten Purworejo menilai saat ini pemerintah masih kurang memperhatikan nasib guru honorer di Indonesia, terlebih perihal honor yang mereka terima.

Sebagai guru honorer yang telah mengabdi selama 5 tahun, Budi mengaku gaji yang ia dapatkan belum dapat mencukupi kebutuhan sehari-harinya. 

Budi menegaskan meskipun kesejahteraan guru honorer masih kurang, ia meminta setidaknya pemerintah mengakui keberadaan tenaga honorer.

"Tapi guru honorer seperti saya paling tidak dihargai lah, kalau tidak ada kesejahteraan."

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas