Fakta-fakta Siswi SMP di Kupang Kerap Dianaya Pamannya, Hanya Boleh Santap Makanan Sisa
Ir ditampar dan dipukuli karena terlambat memasak makanan hingga mengalami luka lebam dan bengkak di wajah serta kepalanya.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kupang, Nusa Tenggara Timur ( NTT) berinisial MIB alias Ir (12) harus menjalani kehidupan pahit bersama pamannya, YYS (40)
Bukannya mengayomi, YYS yang merupakan adik kandung ibunya justru memperbudak dan menganiaya Ir.
Ir ditampar dan dipukuli karena terlambat memasak makanan hingga mengalami luka lebam dan bengkak di wajah serta kepalanya.
Ir pun kerap tak diberi makan hingga terpaksa memungut sisa-sisa makanan.
Diajak ke Kupang
Kisah pilu Ir berawal sekitar tahun 2016. Ir ketika itu masih berusia 9 tahun dan duduk di bangku kelas IV SD.
YYS mengajak Ir ke Kota Kupang, NTT dan pindah sekolah.
Bukan main gembiranya Ir lantaran dirinya akan bersekolah di jantung Provinsi NTT.
Baca: Gara-gara Tanda Merah Dipaha dan Ditolak Berhubungan Intim, Suami Aniaya Istri hingga TewasU7
Di Kupang, YYS, istri dan tiga anaknya lebih banyak tinggal di mess SD lantaran pekerjaan YYS sebagai penjaga sekolah.
Sementara Ir tinggal sendiri di rumah sang paman di Kelurahan Fatukoa, Kecamatan Maulafa.
Ir tak menyangka kegembiraan itu hanya sementara, ia malah mengalami penyiksaan setelah tinggal di Kupang mengikuti pamannya.
Dianiaya karena telat masak, sering pungut sisa makanan
Impian Ir mengenyam pendidikan dan meraih cita-cita di pusat kota sirna.
Ia justru menjalani hari-hari sulit ketika berada di Kupang.