Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gempa Sukabumi, BMKG: Gempa Bermagnitudo Terkuat dari Sesar Aktif di Jabar dalam 19 Tahun Terakhir

BMKG sebut gempa Sukabumi kemarin adalah gempa bermagnitudo paling kuat yang bersumber dari sesar aktif di daratan Jawa Babar dalam 19 tahun terakhir.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Ifa Nabila
zoom-in Gempa Sukabumi, BMKG: Gempa Bermagnitudo Terkuat dari Sesar Aktif di Jabar dalam 19 Tahun Terakhir
TRIBUNNEWS/HO/BNPB
Sejumlah rumah di Sukabumi runtuh akibat gempa, Selasa (10/3/2020). Gempa dengan magnitudo 4,9 dua kali mengguncang wilayah Sukabumi, Jawa Barat, pada pukul 17.18 sore. TRIBUNNEWS/HO/BNPB (TRIBUNNEWS/HO/BNPB) 

TRIBUNNEWS.COM - Gempa bermagnitudo 5,1 mengguncang wilayah Sukabumi pada Selasa (10/3/2020) kemarin.

Gempa tektonik yang dipicu oleh aktivitas sesar aktif tersebut terjadi pada Selasa petang, sekitar pukul 17.18.04 WIB.

Menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dr. Daryono, menyebutkan, gempa Sukabumi Selasa (10/3/2020) kemarin merupakan gempa dengan magnitudo paling kuat yang bersumber dari sesar aktif di daratan Jawa Barat dalam 19 tahun terakhir.

"Berdasarkan catatan katalog gempa, tampak bahwa gempa kuat dengan pusat di darat terakhir yang terjadi di Jawa Barat berkekuatan M=5,1 terjadi di Ciamis-Kuningan pada 13 Januari 2001," ungkapnya pada Tribunnews.com, Rabu (11/3/2020) pagi.

Sejumlah rumah di Sukabumi runtuh akibat gempa, Selasa (10/3/2020). Gempa dengan magnitudo 4,9 dua kali mengguncang wilayah Sukabumi, Jawa Barat, pada pukul 17.18 sore. TRIBUNNEWS/HO/BNPB
Sejumlah rumah di Sukabumi runtuh akibat gempa, Selasa (10/3/2020). Gempa dengan magnitudo 4,9 dua kali mengguncang wilayah Sukabumi, Jawa Barat, pada pukul 17.18 sore. TRIBUNNEWS/HO/BNPB (TRIBUNNEWS/HO/BNPB)

Sementara itu, Daryono mengatakan, catatan sejarah gempa di wilayah ini menunjukkan bahwa gempa kuat dan merusak pernah melanda wilayah Cisaat dan Gandasoli Sukabumi pada tahun 1900.

"Gempa saat itu selain merusak permukiman, juga merusak Stasiun Cisaat dan Gandasoli Sukabumi."

"Selanjutnya di wilayah ini kembali terjadi gempa kuat dan merusak yang populer dengan nama Gempa Gandasoli pada tahun 1982," kata Daryono.

BERITA REKOMENDASI

Gempa Dipicu Sesar Aktif

Daryono menyebutkan gempa tersebut dipicu oleh aktivitas sesar aktif.

"Hasil analisis menunjukkan bahwa gempa ini diakibatkan oleh aktivitas slip atau pergeseran blok batuan kulit bumi secara tiba-tiba," terang Daryono.

Menurut Daryono, dilihat dari bentuk gelombang gempanya (waveform), tampak jelas adanya gelombang geser (shear) yang cukup nyata dan kuat.

Baca: Update: 173 Warga Kabandungan Mengungsi Pascagempa Sukabumi

"Selisih waktu tiba catatan gelombang P (pressure) dan S (shear) hanya 6 detik, yang menunjukkan bahwa gempa ini merupakan jenis gempa lokal (local earthquake)," tambah Daryono.


Daryono mengatakan, gempa semacam ini biasa dikenal sebagai gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang dipicu aktivitas sesar aktif.

Titik episenter gempa ini terletak pada koordinat 6,81 LS dan 106,66 BT, tepatnya di darat berlokasi di wilayah Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas