Marak Aksi Teror KKB di Tembagapura, Begini Kata Mahfud MD dan Tito Karnavian
Baru-baru ini Distrik Tembagapura, Mimika, Papua dibuat resah dengan ulah kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Baru-baru ini Distrik Tembagapura, Mimika, Papua dibuat resah dengan ulah kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Ulah mereka yang menyerang aparat keamanan dan meneror warga membuat ratusan warga di daerah tersebut mengungsi.
Karena merasa trauma dan terancam keselamatannya, warga memilih mengungsi ke tempat yang aman, yakni ke Timika.
Sejumlah daerah yang dianggap rawan di Mimika, yakni Jila, Jita, Agimuga, Tsinga dan Aroanop.
Terkait hal itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD memberikan tanggapannya.
Mahfud mengatakan, pemerintah menjamin keamanan Papua menyusul ribuan warga Distrik Tembagapura yang mengungsi ke Timika.
"Konkritnya ada prosedurnya, pokoknya menjamin," ujar Mahfud seperti dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.
Menurut Mahfud, pihak keamanan yang terdiri dari TNI Polri telah memiliki prosedur tetap (protap) untuk mengamankan Distrik Tembagapura.
Lantaran hal tersebut, Mahfud menegaskan, bahwa aparat keamanan akan menyelesaikan situasi di Tembagapura.
"Biar diselesaikan di sana, kan ada protapnya di sana," ujar Mahfud.
Meski aksi teror yang dilakukan KKB terus terjadi, tapi Mahfud mengatakan, tidak akan menambah jumlah pasukan guna mengamankan wilayah Tembagapura.
"Enggak, tadi rapat endak (tambah pasukan), menyatakan cukup," jelas Mahfud.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian berharap aparat keamanan dapat bertindak tegas jika KKB kembali melakukan aksi teror setelah adanya upaya pendekatan.
Baca: FAKTA Teror KKB di Tembagapura: Todongkan Senjata hingga Warga Mengungsi Sudah Diantar ke Keluarga
Baca: KKB Berulah di Tembagapura, 5.000 Personel Polri Masih Mampu Amankan Papua
"Soft approach dilaksanakan, tapi seandainya soft approach tidak bisa dilaksanakan dan mereka melakukan pelanggaran hukum."
"Apalagi ada yang meninggal, segala macam, kita harus bertindak tegas," ujar Tito seperti dikutip dari Kompas.com.
Tito menegaskan, penegakkan hukum harus dapat dilakukan terhadap siapapun pelaku teror yang terjadi di Tembagapura.
Lantaran hal itu, ia berharap Kapolri Jenderal Pol Idham Azis serta Panglima TINI Marsekal Hadi Tjahjanto memperkuat personel di wilayah Tembagapura.
"Kita harus tegakkan hukum, siapa pun dia, tegas dan saya tentu meminta kepada Pak Kapolri dan Pak Panglima TNI bila perlu satgas yang ada, tambah, perkuat lagi," kata Tito.
KKB Todongkan Senjata dan Minta Makanan
Mengutip dari Kompas.com, satu di antara aksi yang dilakukan KKB adalah merampas makanan warga dengan cara menodongkan senjata.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw.
"(KKB) bahkan meminta makanan dengan paksaan dan menodongkan senjata," kata Waterpauw.
Tak hanya itu, KKB juga menembaki pos penjagaan TNI-Polri hingga membuat warga ketakutan.
Karena merasa trauma dan terancam keselamatannya, warga memilih mengungsi ke tempat yang aman.
"Warga minta untuk diungsikan karena meningkatnya indiden penembakan yang dilakukan KKB di sekitar Distrik Tembagapura," terang Waterpauw.
Baca: Berikut Daftar Anggota TNI & Brimob yang Gugur Ditembak KKB di Papua sejak Januari 2020
Baca: Jadi Korban Teror KKB, 900-an Warga Eksodus dari Pegunungan Areal Freeport Papua
Ribuan Warga Tembagapura Diungsikan
Lantaran ulah KKB yang tak kunjung mereda, hingga hari ini Rabu (11/3/2020), sudah ada sebanyak 1.572 warga Distrik Tembagapura yang mengungsi.
Ribuan warga yang sebelumnya mengungsi ke Timika tersebut kini telah diantarkan ke keluarganya masing-masing.
Mereka diantarkan berbagai daerah yakni SP2, SP3, Irigasi, Jayanti, Kwamki Narama, Utikini, dan Jalan Baru Timika.
"Sejak Selasa (10/3/2020), warga Tembagapura yang telah berada di Kota Timika saat ini sudah tinggal bersama keluarganya masing-masing."
"Yakni di SP 2, SP3, Irigasi, Jayanti, Kwamki Narama, Utikini dan Jalan Baru Timika," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal, melalui rilis, Rabu (11/3/2020), dikutip Tribunnews dari Kompas.com.
Ribuan warga tersebut diantar menggunakan 16 unit bus milik pemda dan TNI.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri) (Kompas.com/Achmad Nasrudin Yahya/Dhias Suwandi)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.