UPDATE Wabah DBD di Tangsel Tercatat 87 Kasus, DPRD Gerindra Imbau Pasien Berobat ke Puskesmas
Anggota DPRD Fraksi Gerindra Kota Tangerang Selatan menyarankan warga Tangsel yang terjangkit DBD untuk berobat ke Puskesmas setempat.
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Wabah demam berdarah dengue (DBD) di Tangerang Selatan (Tangsel) tercatat ada 87 warga sejak Januari hingga Maret 2020.
Ahmad Syawqi, Anggota DPRD Fraksi Gerindra Kota Tangerang Selatan turut menanggapi wabah penyakit Demam Berdarah Dengeu (DBD) di Kota Tangsel.
Ia menyarankan warga Tangerang Selatan yang terjangkit DBD untuk berobat ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) setempat.
Menurut Syawqi, fasilitas kesehatan di Puskesmas cukup memadai untuk melakukan penanganan terhadap pasien demam berdarah.
Tak hanya itu, Puskesmas di Tangsel juga memiliki pelayanan kesehatan yang telah dipenuhi.
Syawqi menekankan semua tenaga kerja dan fasilitas kesehatan di Puskesmas juga sudah tersedia.
Baca: UPDATE Korban Demam Berdarah di Tangerang Selatan: 87 Kasus, 2 Orang Meninggal
"Kan semua kader kesehatan tersebar di masing-masing wilayah Puskesmas dan juga Faskes (Fasilitas Kesehatan) juga sudah siap," kata Ahmad saat dikonfirmasi, Tangerang Selatan, Selasa (10/3/2020), dikutip dari Warta Kota.
Sehingga, pasien yang terjangkit DBD tak perlu lagi dirujuk ke rumah sakit.
Hanya saja, jika pasien mengalami kondisi kritis yang memerlukan penanganan medis secara intensif bisa di rujuk ke rumah sakit.
"Jadi supaya enggak ada penumpukan pasien dan lain-lain, enggak harus lantas penanganan ke RSU (Rumah Sakit Umum)." paparnya.
Ia menambahkan untuk pasien yang butuh penanganan cepat bisa langsung ke Puskesmas.
"Kalau misalkan butuh cepat penanganan bisa langsung ke Puskesmas, karena banyak dokter stand by," sambung Ahmad Syawqi.
Bahkan, Syawqi menjamin fasilitas kesehatan dan ketersediaan tenaga sudah dipenuhi setiap Puskesmas maupun rumah sakit rujukan pasien demam berdarah.
Baca: Pasien Demam Berdarah di Depok Jumlahnya Capai 288 Orang Sejak Awal Tahun 2020
"Program (penanggulangan DBD) sudah diantisipasi ya, untuk dari pencegahan sampai penindakan," ujarnya.