Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tujuh Temuan Baru Kasus Bunuh Diri Bersama Pasutri di Malang: Ingin Satu Liang, Tak Mau Diautopsi

Temuan baru itu di antaranya penyebab pasangan pasutri bunuh diri hingga isi surat wasiat yang menyebut tidak mau dilakukan autopsi.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Tujuh Temuan Baru Kasus Bunuh Diri Bersama Pasutri di Malang: Ingin Satu Liang, Tak Mau Diautopsi
SURYAMALANG.COM/kolase
Foto-foto peristiwa pasutri Bunuh Diri di Malang. 

Sarah Elnyora/SuryaMalang.com

TRIBUNNEWS.COM - Penyidikan kepolisian atas kasus pasangan suami istri (pasutri) bunuh diri bareng di Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur, menyibak sejumlah temuan baru.

Temuan baru itu di antaranya penyebab pasangan pasutri bunuh diri hingga isi surat wasiat yang menyebut tidak mau dilakukan autopsi. 

Selain itu, pasutri juga meninggalkan surat wasiat salah satunya ingin dikubur bersama di satu liang lahat.

Kapolsek Wagir, AKP Sri Widyaningsih menerangkan, pasutri diketahui adalah JW (42) selaku suami dan istrinya bernama YI (38).

Baca: Kronologi Ayah Usia 65 Tahun Digebuki Anak Kandung Hingga Babak Belur: Keluarga Tak Berani Melerai

Baca: Alpukat Raksasa Berberat Capai 2 Kg Per Buah Dibudidayakan Warga Blitar, Ini Kisahnya

Baca: Perjalanan Panjang Keris Naga Siluman Pangeran Diponegoro Sebelum Kembali ke Indonesia

Keduanya ditemukan sekira pukul 08:30 waktu setempat Selasa (10/3/2020).

Keduanya ditemukan tewas diduga karena bunuh diri.

Berita Rekomendasi

JW sang suami, ditemukan mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, sedangkan istrinya YI ditemukan terlentang di kamarnya dengan mulut berbusa, diduga karena keracunan.

Berikut sederet temuan terbaru yang dihimpun SURYAMALANG.COM:

1. Penyebab Bunuh Diri 

Tragedi Romeo and Juliet Terjadi di Malang, Pasutri Bunuh Diri Bersama, Isi Surat Wasiat Memilukan
Tragedi Romeo and Juliet Terjadi di Malang, Pasutri Bunuh Diri Bersama, Isi Surat Wasiat Memilukan (SURYAMALANG.COM/M Erwin)

Motif Pasutri yang diduga bunuh diri bersama itu adalah soal hubungan keduanya yang akan bercerai.

Kapolsek Wagir, AKP Sri Widya Ningsih menerangkan, perceraian kedua korban diputuskan hari ini. Adanya orang ketiga diduga menjadi penyebab retaknya hubungan rumah tangga korban.

Baca: Kronologi Ayah Usia 65 Tahun Digebuki Anak Kandung Hingga Babak Belur: Keluarga Tak Berani Melerai

Baca: Alpukat Raksasa Berberat Capai 2 Kg Per Buah Dibudidayakan Warga Blitar, Ini Kisahnya

Baca: Perjalanan Panjang Keris Naga Siluman Pangeran Diponegoro Sebelum Kembali ke Indonesia

 


"Diduga ada ketidakharmonisan dalam keluarga. Karena proses cerai. Hari ini sebenarnya putusan terakhir sidang di pengadilan," tutur Sri, Selasa (10/3/2020).

2. Tidak Mau Diautopsi 

Polisi dan warga sekitar di rumah Pasutri yang diduga tewas bunuh diri bersama, Selasa (10/3/2020)
Polisi dan warga sekitar di rumah Pasutri yang diduga tewas bunuh diri bersama, Selasa (10/3/2020) (SURYAMALANG.COM/Mohammad Erwin)

Hingga kini, polisi belum bisa menjelaskan secara pasti penyebab keduanya bisa tewas.

Adanya surat wasiat yang berbunyi korban tak ingin diotopsi membuat keluarga percaya akan surat tersebut.

Alhasil Polisi tidak mengautopsi jenazah pasangan suami istri tersebut. 

Baca: Kronologi Ayah Usia 65 Tahun Digebuki Anak Kandung Hingga Babak Belur: Keluarga Tak Berani Melerai

Baca: Alpukat Raksasa Berberat Capai 2 Kg Per Buah Dibudidayakan Warga Blitar, Ini Kisahnya

Baca: Perjalanan Panjang Keris Naga Siluman Pangeran Diponegoro Sebelum Kembali ke Indonesia

3. Keluarga Menolak Autopsi 

Suasana pintu masuk gang rumah duka di Desa Petungsewu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Rabu (11/3/2020). Di pintu masuk gang, tampak dua bendera kematian yang masih terpampang. Suasana jalanan gang siang itu terpantau sepi.
Suasana pintu masuk gang rumah duka di Desa Petungsewu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Rabu (11/3/2020). Di pintu masuk gang, tampak dua bendera kematian yang masih terpampang. Suasana jalanan gang siang itu terpantau sepi. (SURYAMALANG.COM/Mohammad Erwin)

Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar mengatakan anggota keluarga menolak autopsi terhadap dua jenazah korban bunuh diri tersebut.

“Keluarga korban sudah membuat surat pernyataan menolak autopsi untuk dua jenazah korban,” ujar Hendri kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (12/3/2020).

“Saat ini kami masih menggali informasi tambahan di sekitar lokasi,” kata Hendri.

4. TKP Berubah 

Petugas Polsek Wagir tak menemukan racun di rumah pasangan suami Istri (pasutri) asal Desa Petungrejo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang,
Petugas Polsek Wagir tak menemukan racun di rumah pasangan suami Istri (pasutri) asal Desa Petungrejo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, (SURYAMALANG.COM/Mohammad Erwin)

Hendri menjelaskan mayat korban ditemukan pertema kali oleh anaknya berinisial Y.

“Saat kami tiba, sudah banyak warga yang mengerumuni rumah duka.”

“Saat itu jenazah korban sudah berpindah dari lokasi semula,” tutur pria kelahiran Solok, Sumatera Barat itu.

Baca: Kronologi Ayah Usia 65 Tahun Digebuki Anak Kandung Hingga Babak Belur: Keluarga Tak Berani Melerai

Baca: Alpukat Raksasa Berberat Capai 2 Kg Per Buah Dibudidayakan Warga Blitar, Ini Kisahnya

Baca: Perjalanan Panjang Keris Naga Siluman Pangeran Diponegoro Sebelum Kembali ke Indonesia

5. Dikubur Satu Liang Lahat

Surat-surat wasiat yang ditemukan di saku JW (42) suami dari YI (38) yang ditemukan tewas bersamaan di rumahnya yang belokasi di Desa Petungrejo Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Selasa (10/3/2020).
Surat-surat wasiat yang ditemukan di saku JW (42) suami dari YI (38) yang ditemukan tewas bersamaan di rumahnya yang belokasi di Desa Petungrejo Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Selasa (10/3/2020). (SURYAMALANG.COM/Mohammad Erwin)

 Polisi menemukan surat wasiat di lokasi. Surat wasiat itu berisi korban mau mau diautopsi.

“Juga ada yang berisi permintaan agar dikuburkan satu liang lahat,” ujar Hendri.

6. Kondisi Anak

Tragedi Romeo and Juliet Terjadi di Malang, Pasutri Bunuh Diri Bersama, Isi Surat Wasiat Memilukan
Tragedi Romeo and Juliet Terjadi di Malang, Pasutri Bunuh Diri Bersama, Isi Surat Wasiat Memilukan (SURYAMALANG.COM/M Erwin)

Saat SURYAMALANG.COM mengunjungi rumah duka, ada dua anggota keluarga yang sedang duduk bersama di halaman depan rumah.

Di bagian dalam, tampak beberapa orang sanak keluarga tegah berkunjung di rumah itu. 

"Keluarga datang menengok sejak kemarin," kata seorang pria yang diketahui merupakan anak kandung korban.

Tak banyak kata yang terucap dari mulut pria ini. 

Saat malam hari, kegiatan di rumah duka adalah tahlilan selama 7 hari.

"Tiap malam ada tahlilan," ujarnya singkat sembari menawarkan segelas teh hangat.

Baca: Kronologi Ayah Usia 65 Tahun Digebuki Anak Kandung Hingga Babak Belur: Keluarga Tak Berani Melerai

Baca: Alpukat Raksasa Berberat Capai 2 Kg Per Buah Dibudidayakan Warga Blitar, Ini Kisahnya

Baca: Perjalanan Panjang Keris Naga Siluman Pangeran Diponegoro Sebelum Kembali ke Indonesia

7. Sudah Ikhlas 

Fakta Baru Pasutri Bunuh Diri
Fakta Baru Pasutri Bunuh Diri (SURYAMALANG)

Anak pasutri itu menerangkan, kedua orang tuanya telah dikubur di pemakaman umum desa setempat, Selasa (10/3/2020).

Pemakaman tersebut terletak tak jauh dari rumah korban.

Ia mengaku ikhlas menerima kepergian orang tuanya.

Demikian juga dengan keluarganya.

Keikhlasan tersebut akhirnya melahirkan keputusan dari keluarga agar kedua korban tidak dilakukan otopsi.

"Kami ikhlas," terang Y sembari masuk ke dalam rumahnya. 

Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul 7 Temuan Baru Pasutri Bunuh Diri Bersama di Malang, Teka-teki Penyebab dan Dikubur Satu Liang Lahat, https://suryamalang.tribunnews.com/2020/03/12/7-temuan-baru-pasutri-bunuh-diri-bersama-di-malang-teka-teki-penyebab-dan-dikubur-satu-liang-lahat?page=all.

Sumber: Surya Malang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas