Respon Emil Terkait Arahan Kemenkes RI Agar Proaktif Tes Warga Berkategori Orang dalam Pemantauan
Orang dalam pengawasan adalah orang yang mengalami gejala pneumonia dan memiliki riwayat perjalanan atau kontak dengan pasien positif corona
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Abdussalam
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyatakan siap melaksanakan arahan Kementerian Kesehatan RI untuk pro aktif melakukan tes terhadap warga yang masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP) kasus virus corona covid-19, di daerah Jawa Barat.
Selama ini, tes tersebut dilakukan di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan di Jakarta.
Itu pun, hanya pasien dalam status pasien dalam pengawasan (PDP) yang diperiksa, yakni yang mengalami gejala pneumonia dan memiliki riwayat perjalanan atau kontak dengan pasien positif virus corona, dan sudah diisolasi di rumah sakit.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan Kementerian Kesehatan menyampaikan akan ada desentralisasi testing sebagai langkah penanganan wabah corona virus.
Sebelumnya Pemprov Jabar memang berencana melakukan tes tersebut di laboratorium daerah.
"Sambil menunggu, saya kira kita bisa lebih duluan proaktif karena kita punya alatnya baik di rumah sakit maupun di Universitas Padjadjaran. Kalau tidak salah ya itu ada. Sehingga ini membantu sebenarnya untuk memastikan, memperluas jangkauan yang terpantau itu," kata Gubernur yang akrab disapa Emil tersebut di Gedung Sate, Jumat (13/3/2020).
Baca: Sri Mulyani Ungkap Empat Stimulus Fiskal dalam Rangka Penanganan Virus Corona
Baca: Jokowi: Fasilitas Observasi Corona di Pulau Galang Kepulauan Riau Rampung Pekan Depan
Baca: Mengaku Sudah Melahirkan, Dewi Sanca Ungkap Sosok Misterius Ayah Si Bayi
Baca: Achmad Yurianto Sebut 2 Balita Pasien Positif Virus Corona Tertular Dari Orang Tuanya
Selama ini, katanya, ODP hanya dipantau gejalanya tanpa dilakukan tes.
Sementara itu, katanya, ada informasi covid-19 juga beredar di orang-orang yang tidak bergejala.
"Nah karena pola yang sekarang, yang dites oleh pemerintah pusat adalah orang yang sudah masuk ke status pasien dalam pengawasan, sementara kita melihat dengan pro aktif tes ini kita akan melihat yang dalam pemantauan, kalau ternyata hasilnya juga negatif, berarti alhamdulillah," katanya.
Menghadapi Bulan Ramadan yang memungkinkan pergerakan orang semakin banyak dan kemungkinan berkumpul semakin intens, katanya, maka langkah desentralisasi tes corona ini jadi sangat bermanfaat.
"Itu juga menjadi sebuah kekhawatiran yang harus kita respon dengan cara-cara yang terukur. Jadi kesimpulannya itu kita akan proaktif, tetap rasional tetap waspada, dan terukur, salah satunya kita akan proaktif tes yang mudah-mudahan hasilnya tetap seperti yang kita harapkan," katanya.
Pengujian sampel, katanya, semuanya sama seperti standar WHO dan sekarang pemerintah pusat sudah sedang mendistribusikan alatnya ke daerah.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Berli Hamdani, mengatakan alat pendeteksi virus corona tersebut tidak diproduksi di Indonesia, jadi harus diimpor dan dibeli terlebih dulu untuk menambah alat yang sudah ada.
"Tes proaktif ini tentu harus oleh orang yang terlatih, kan ini spesifik. Jadi karena alat laboratorium ini spesifik, dan cara pengambilan swab-nya khusus. Kebetulan di Jabar tidak hanya Unpad atau RS lini pertama yang memiliki lab lengkap, sebenarnya lab Dinas Kesehatan Provinsi Jabar juga kita punya tenaga kompeten dan kita punya prosedur dan alat yang mendukung kalau harus lakukan pemeriksaan selevel itu," katanya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Pemprov Jabar akan Proaktif Melakukan Tes Corona, ODP Selama Ini Cuma Dipantau
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.