Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rengekan Uang Study Tour Berujung Maut, ABG di Tasikmalaya Tewas Dicekik Sang Ayah

Sebelum BR, ayah kandungnya menghabisi Delis Sulistina (13) di rumah kosong, Jalan Laswi, Kota Tasikmalaya, awalnya dari rengekan dan cekcok.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Rengekan Uang Study Tour Berujung Maut, ABG di Tasikmalaya Tewas Dicekik Sang Ayah
TribunJabar.com/Firman Suryaman
Terungkap cara keji BR buang jasad anaknya di gorong-gorong depan sekolah 

TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Sebelum BR, ayah kandungnya menghabisi Delis Sulistina (13) di rumah kosong, Jalan Laswi, Kota Tasikmalaya, Kamis (23/1/2020) sore, terungkap bahwa antara bapak dan anak itu terlibat cekcok.

"Dalam rekonstruksi di rumah kosong (Kamis 12/3, Red) BR ternyata terlibat cekcok dengan Delis sebelum tersangka gelap mata dan mencekik leher Delis," kata Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Anom Karibianto, seusai rekonstruksi, Kamis (12/3/2020).

Sebelumnya disebutkan bahwa BR kesal terhadap Delis yang terus merengek meminta uang study tour Rp 400.000.

Adegan BR mengejar Delis Sulistina yang lari setelah berhasil lepas dari cekikan pertama di rumah kosong Jalan Laswi, dalam rekonstruksi, Kamis (12/3). (tribunjabar/firman suryaman)
Adegan BR mengejar Delis Sulistina yang lari setelah berhasil lepas dari cekikan pertama di rumah kosong Jalan Laswi, dalam rekonstruksi, Kamis (12/3). (tribunjabar/firman suryaman) ()

Ketika itu BR hanya memiliki Rp 300.000, itu pun Rp 100.000 di antaranya pinjam dari majikannya.

Ternyata belakangan diketahui bukan merengek tapi cekcok.

"Korban meminta dipenuhi Rp 400 ribu tapi tersangka hanya ada Rp 300 ribu sehingga terjadi cekcok di antara mereka. BR kemudian mencekik Delis dan sempat lepas tapi dicekik lagi hingga meninggal," ujar Anom.

Wati Candrawati (46), menyebut hubungan antara BR dengan Delis memang tidak harmonis.

Berita Rekomendasi

Setelah BR bercerai dengan Wati lebih dari lima tahun lalu, Delis dibesarkan sendiri oleh Wati.

Lokasi BR memasukkan jasad Delis di depan SMP Negeri 6, Kota Tasikmalaya, Jalan Cilembang, adalah tempat terbuka dan merupakan jalan yang ramai. (Tribun Jabar/Firman Suryaman)
Lokasi BR memasukkan jasad Delis di depan SMP Negeri 6, Kota Tasikmalaya, Jalan Cilembang, adalah tempat terbuka dan merupakan jalan yang ramai. (Tribun Jabar/Firman Suryaman) ()

"Jadi Delis memang membenci bapaknya. Apalagi jika mengirim uang bagi Delis tidak seberapa. Dalam sebulan paling hanya Rp 100 ribu," ujar Wati.

Delis ditemukan tewas di dalam gorong-gorong depan sekolahnya, SMP Negeri 6, Senin (27/1) sore.

Sejak Kamis (23/1) dia dinyatakan hilang oleh keluarganya.

Persis sebulan setelah ditemukannya Delis, Polres Tasikmalaya Kota berhasil mengungkap penyebab kematian Delis.

Yaitu ternyata korban dihabisi oleh BR (45), ayah kandungnya sendiri.

Adegan BR memasukkan jasad Delis (menggunakan model boneka) ke dalam gorong-gorong, saat rekonstruksi tahap kedua di depan SMP Negeri 6, Jalan Cilembang, Kota Tasikmalaya, Kamis (12/3/2020). (Tribun Jabar/Firman Suryaman)
Adegan BR memasukkan jasad Delis (menggunakan model boneka) ke dalam gorong-gorong, saat rekonstruksi tahap kedua di depan SMP Negeri 6, Jalan Cilembang, Kota Tasikmalaya, Kamis (12/3/2020). (Tribun Jabar/Firman Suryaman) ()

Awalnya BR hanya dikenai UU Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun.

Namun dalam rekonstruksi polisi menemukan fakta baru.

Dari fakta itu polisi menambahkan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman maksimal hukuman mati. (firman suryaman)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Ini yang Membuat Polisi Pakai Pasal Berlapis untuk Jerat Pembunuh Delis dengan Hukuman Maksimal Mati, 
Penulis: Firman Suryaman

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas