Solo KLB Corona: Kuliah Dilakukan 'Online' dan Warga Panic Buying
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menetapkan Kota Solo dengan status KLB Virus Corona. Akibatnya kuliah online dan warga panic buying.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menetapkan Kota Solo dengan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Virus Corona.
Penetapan tersebut ia sampaikan pada Jumat (13/3/2020) malam.
Akibatnya ada beberapa kegiatan pembelajaran yang terkena dampaknya.
Di antaranya semua sekolah diliburkan dan beberapa kampus melakukan perkuliahan online.
Bahkan, beberapa warga menyerbu supermarket untuk membeli bahan makanan atau melakukan panic buying.
UNS kuliah online
Satu di antara kampus yang melakukan perkuliahan online ialah Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.
Pihaknya menerapkan kegiatan belajar mengajar akan dilakukan tanpa tatap muka atau dilakukan secara daring (online).
Hal ini tertulis dalam surat edaran yang disetujui oleh Rektor UNS Solo, Jamal Wiwoho, Sabtu (14/3/2020), mengutip dari Tribun Solo.
Baca: Waspada Virus Corona, Para Pejabat Populerkan Salam Siku
Berikut langkah-langkah UNS Solo guna mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19 di lingkungannya:
1. Mengingatkan dan mendorong seluruh dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan untuk mempraktikkan dan membudayakan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sesuai dengan pedoman yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
2. Kegiatan Belajar Mengajar tetap berjalan dengan menerapkan kebijakan sebagai berikut:
a. Terhitung sejak hari Senin, 16 Maret sd Sabtu, 28 Maret 2020, mengubah bentuk kuliah tatap muka menjadi pembelajaran daring (sistem pembelajaran secara on-line). Pimpinan Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan diminta untuk memberikan dukungan yang dibutuhkan para dosen agar dapat menyelenggarakan pembelajaran daring tersebut
b. Kegiatan praktik seperti praktik laboratorium, praktik klinik, praktik lapangan, praktik di industri, dan praktik di berbagai institusi, dapat dilakukan penjadwalan ulang atau diganti dengan metode lain dan disesuaikan dengan perkembangan keadaan