Soal Kasus Dugaan Kekerasan Seksual pada Siswi Kelas 2 SD, Sekolah Dinilai Perlu Dampingan Psikolog
Pendampingan psikolog dinilai diperlukan oleh sekolah-sekolah di Indonesia untuk menanggulangi kasus kekerasan seksual di sekolah.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah kejadian yang miris terjadi di Kabupaten Bungo, Jambi.
Seorang siswi kelas 2 sekolah dasar (SD) mengalami kekerasan seksual yang dilakukan empat kakak kelasnya.
Ironisnya, tindakan tidak pantas yang dialami siswi SD di Bungo itu terjadi saat jam pelajaran sedang berlangsung.
Psikolog Yayasan Praktek Psikolog Indonesia, Adib Setiawan, S. Psi., M. Si. turut menyoroti kasus ini.
Menurut Adib, kasus ini harus menjadi perhatian bersama.
Ia pun secara pribadi mengaku prihatin dengan kejadian yang dialami siswi tersebut.
Lebih lanjut, Adib menilai, setiap sekolah di Indonesia perlu mendapat pendampingan psikolog untuk menghindari kejadian yang sama terulang pada siswa-siswi lain.
"Barangkali di sekolah itu perlu kehadiran psikolog, itu juga sangat penting," tutur psikolog di www.praktekpsikolog.com tersebut saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (13/3/2020) malam.
Baca: Pelaku Pelecehan Bocah di Gang Sepi Umbulharjo Masih Diburu, Kata Polisi :Tak Bisa Salahkan Siapapun
"Psikolog barangkali diakomodasi untuk memegang sekolah, mungkin satu kecamatan atau satu kabupaten didampingi oleh satu psikolog misalnya," lanjutnya.
Pasalnya, menurut Adib, adanya aksi kekerasan seksual yang dilakukan di lingkungan sekolah mungkin saja disebabkan guru kualahan dalam mendampingi siswa-siswinya.
"Dalam hal ini, guru 'kewalahan' dalam mengasuh anak-anak yang kurang perhatian, barangkali memang harus ada kebijakan khusus untuk menghindari hal-hal seperti ini," tambahnya.
Menurut Adib, kehadiran psikolog dapat membantu guru-guru dalam mengasuh siswa-siswinya.
"Bisa dipertimbangkan lah sama pemerintah supaya hal-hal seperti ini bisa dihindari karena sepertinya guru kualahan dalam mengasuh anak sehingga guru juga bingung bagaimana mengatasi masalah ini," kata dia.
Adib juga mengatakan, sekolah semestinya menjadi tempat yang paling aman bagi para siswa.