Fakta-fakta Siswi SMK Diculik Lalu Dibunuh dan Dibuang ke Sungai, Korban Sempat Diacari Pelaku
Selang satu bulan, tersiar kabar ternyata anak perempuan yang lama hilang itu diculik dan dibunuh.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Siswi SMK di Sidoarjo dilaporkan hilang keluarganya.
Selang satu bulan, tersiar kabar ternyata anak perempuan yang lama hilang itu diculik dan dibunuh.
Pelaku membunuh korban dan memasukkannya kedalam glangsing, sementara pelaku membawa kabur harta benda korban.
Berikut kronologi hilangnya siswi SMK di Sidoarjo hingga mayatnya ditemukan:
1. Kronologi & Identitas Korban
Korban diketahui bernama Putri Dewi Atika, siswa SMK asal Wadungasih, Buduran, Sidoarjo. Gadis kelahiran tahun 2002 itu dilaporkan hilang oleh keluarganya pada akhir Januari lalu.
Ketika itu gadis cantik tersebut baru pulang dari Bank BRI Syariah Sidoarjo, 30 Januari lalu. Siswa SMK itu sedang magang di sana.
Informasi terakhir, korban ada Buduran. Pulang dari magang kerja.
"Pukul 18.30 WIB, handponnya masih bisa dihubungi. Tapi saat ditelepon lagi pukul 19.00 WIB, sudah tidak bisa," kata Yoyok Efendi Kepala Dusun Wadung mewakili keluarga korban.
Baca: Update CPNS: Tes SKB Ditunda, Hasil SKD Diumumkan 22-23 Maret 2020, Ini Cara Ceknya
Baca: PB Gabsi Batal Ikut Kejuaraan APBF Australia
Baca: Terkait Corona, Komisi II DPR Tak Mau Terburu-buru Putuskan Nasib Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020
Karena tak kunjung pulang dan tidak bisa dihubungi, sehari berikutnya keluarga memutuskan untuk melapor ke Polsek Buduran. Gadis SMK itu dilaporkan hilang.
Selain itu, keluarga korban juga berusaha memposting ke sejumlah media sosial. Semacam pengumuman tentang dugaan hilangnya siswa tersebut.
Sebulan lebih tak ada kabar, keluarga dikagetkan dengan informasi yang diterima bahwa korban telah menjadi korban pembunuhan.
Sepeda motornya dibawa pelaku, kemudian korban dibuang ke sungai. Korban dimasukkan ke dalam glangsing, kemudian dibuang di sungai Desa Siwalan Panji.
2. Pelaku Ditangkap
Jenazah siswi SMK yang kabarnya dibuang ke sungai oleh pelaku, sampai Minggu (15/3/2020) belum ditemukan.
Di sisi lain, pelaku pembunuhan sadis tersebut sudah diamankan polisi.
Dalam keterangannya, pria berinisial By itu mengakui membunuh dan membuang korban ke sungai di Siwalan Panji.
Informasi yang berhasil dihimpun, tertangkapnya pelaku berawal dari laporan keluarga korban. Polisi mendapat petunjuk dari keberadaan serupa motor Honda Scoopy milik korban.
Polisi menemukan motor korban di Ngoro, Mojokerto.
Orang yang bawa motor itu mengaku beli dari orang lain, ditelusuri, ngaku dari pihak lain juga, sampai akhirnya mengarah ke By, warga Buduran.
Pria itu kemudian ditangkap di rumahnya. Dalam pemeriksaan, By akhirnya mengakui bahwa dirinya yang telah membunuh Putri.
Mencekik leher korban dan memukulnya menggunakan kayu hingga tewas.
Dia juga mengaku membungkus jenazah gadis itu menggunakan glangsing, lalu membuangnya ke sungai.
"Penyelidikan masih terus dilakukan. Petugas bersama Basarnas, BPBD, dan sejumlah relawan juga masih terus melakukan pencarian terhadap jenazah korban," kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji, Minggu (15/3/2020).
3. Polisi Lakukan Pencarian Jenazah Bersama Orangtua Korban
Pencarian korban pembunuhan di sungai kawasan Buduran Sidoarjo berlanjut. Hari ketiga pencarian, tim SAR gabungan terjun ke sungai melakukan penyisiran, Kamis (12/3/2020).
Petugas dari Basarnas Surabaya, BPBD, Polresta Sidoarjo, dan sejumlah relawan nyemplung langsung ke sungai untuk menyisir di kedalaman.
Mereka berbaris melintang, dengan tali pengaman.
Selanjutnya, para petugas gabungan itu menyusuri setiap sudut sungai.
"Tim dibagi dua kelompok," kata Roby Rega Hermanto, Komandan Tim dari Basarnas di sela upaya pencarian.
Tim pertama dipusatkan di sungai Desa Siwalan Panji.
Tempat yang diduga menjadi lokasi pembuangan korban. Dari sana, pencarian bergerak sesuai arus sungai.
Sementara pencarian oleh tim satunya dipusatkan di Dusun Prasung Tambak, Desa Prasung, Kecamatan Buduran, Sidoarjo. Polanya sama. Mereka melakukan susur sungai untuk mencari korban.
Di sisi lain, penyusuran sampai ke muara Kali Prasung juga dilakukan menggunakan perahu karet. Tapi sampai sore, pencarian belum membuahkan hasil.
"Masih nihil. Mungkin karena jarak waktu terlalu lama," lanjut Roby.
Di sisi lain, upaya pencarian terhadap jenazah korban terus dilakukan. Petugas gabungan juga melibatkan orangtua korban dalam penyusuran di sungai kawasan Siwalan Panji sejak Sabtu kemarin.
Mereka diajak naik perahu karet bersama tim gabungan Basarnas, BPBD, Polresta Sidoarjo, dan relawan untuk menyisir setiap sudut sungai.
Menggunakan perahu karet, mencari dengan jaring manusia atau terjun langsung ke dalam sungai, serta beberapa strategi lain terus dilakukan dalam upaya ini.
Harapannya, korban segera ditemukan dan perkaranya bisa semakin jelas. "Kami sudah ikhlas dengan apa yang terjadi. Namun kami ingin segera ditemukan, supaya ada pemakaman yang layak," kata Gunawan Sutikyo, ayah korban saat ikut dalam upaya pencarian.
Dalam upaya ini, penyidik Polresta Sidoarjo juga beberapa kali membawa pelaku pembunuhan itu ke sekitar sungai. Diminta menunjukkan titik atau lokasi pembuangan korban, seperti yang diceritakannya.
4. Butuh Uang untuk Bayar Hutang
Kepada polisi, pria terduga pelaku pembunuhan itu mengaku butuh uang karena sedang terlilit hutang. Alasan itulah yang disebut membuatnya tega menghabisi nyawa korban demi menguasai sepeda motornya untuk dijual.
"Dia mengaku terlilit utang, butuh uang. Namun, perkara ini masih dalam pengembangan," sambung kapolres.
Pelaku ditagih sana-sini, dia kemudian nekat melakukan tindakan itu.
5. Pelaku dan Korban Pernah Pacaran
Terungkap fakta baru pembunuhan siswi SMK Sidoarjo secara sadis lalu jasadnya dibungkus karung glangsing dan dibuang di sungai Siwalan Panji.
Fakta baru tersebut didapatkan penyidik Polres Sidoarjo dari keterangan pelaku, By. BY mengaku pernah menjalin hubungan dengan korban sebelum menikah.
Pelaku kemudian bertemu dengan korban setelah istrinya pasang behel di tempat korban.
Korban sendiri bernama Putri Dewi Atika, gadis 18 tahun asal Wadungasih, Buduran, Sidoarjo.
"Menurut pengakuan pelaku, dia pernah pacaran dengan korban.
Tapi itu dulu sebelum dia menikah," kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji, Selasa (17/3/2020).
Beberapa waktu lalu, pelaku kembali bertemu dengan korban, ketika istri pelaku pasang behel di tempat korban.
"Jadi pelaku dan korban ini kenal," sambung Sumardji.
Dari pertemuan itu, beberapa waktu kemudian pelaku kembali menghubungi korban.
Diajak ketemuan, sampai akhirnya terjadilah pembunuhan itu.
Hingga kini jenazah siswi SMK Putri Dewi Atika belum ditemukan. Ada kendala saat pemcarian.
"Ada beberapa kendala dalam pencarian. Termasuk kejadian sudah lebih dari satu bulan, air sungai pasang, dan beberapa kendala lain," Heksa Widagdo, Kabid Damkar BPBD Sidoarjo. (Pipit Maulidiya)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul 5 Fakta Siswi SMK Sidoarjo dibunuh & Dibuang, Terungkap Fakta Baru Permah Pacaran dengan Pelaku
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.