Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dua Dokter di RSUD Deliserdang Isolasi Diri Pascameninggalnya Seorang Dokter di Medan

Meski keduanya adalah dokter spesialis namun Hanif menyebut pelayanan di rumah sakitnya masih tetap berjalan

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Dua Dokter di RSUD Deliserdang Isolasi Diri Pascameninggalnya Seorang Dokter di Medan
Wartakota/Angga Bhagya Nugraha
Ilustrasi: Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di Kawasan Taman Komodo TMII, Jakarta Timur, Rabu (18/3/2020). Penyemprotan tersebut dilakukan untuk antisipasi dan pencegahan penyebaran virus corona atau COVID-19 di Kawasan itu. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) *** Local Caption *** Semprot Disinfektan Kawasan TMII 

"Kan jelas yang sakit itu di rumah atau pakai masker. Menteri Kesehatan Inggris itu positif, isolasi sendiri, mengurangi kontak dengan orang lain," ucap pria tersebut.

"Jangan panik. Menurut saya, kita harus memberikan penyuluhan. Action itu dulu," tambahnyanya.

Usai rapat, saat berbincang dengan awak media, Topan Ginting mengatakan pihaknya dan puskesmas setempat sempat melakukan pengecekan ke rumah ODP tersebut, namun yang bersangkutan enggan berjumpa.

"Kita enggak tau dia ODP atau PDP cuma terakhir data yang kita dapat ya ODP. Soal cemas warga ya kalau ada yang terkena di samping rumah pasti resah. Kita kan koordinasinya ke puskesmas, ada pernah yang ngecek dari kita dan puskesmas cuma yang bersangkutan enggak mau keluar," katanya.

Minta semprot disinfektan

Camat Medan Tuntungan Topan Ginting meminta Pemko Medan agar wilayahnya segera dilakukan penyemprotan cairan disinfektan.

Ia mengatakan hal tersebut dikarenakan warga sekitar merasa cemas, sebab 1 pasien positif Covid 19 yang meninggal di RS Adam Malik, Medan, sempat melakukan aktifitas yang cukup lama di sekitaran lingkungan tersebut sebelum dikararantina.

BERITA TERKAIT

"Pasien positif yang meninggal itu masuk ke Rumah Sakit tanggal 14, berarti ada waktu dari tanggal 1 sampai 14 dia masih berinteraksi di wilayah rumah sakit, dan Perawat-perawat itu kosnya di sekitaran Adam Malik, memang mereka sudah melakukan isolasi diri, namun menurut penuturan warga mereka sering beli nasi ditempat jualan warga, efek psikologis warga ini juga perlu diperhatikan," katanya dalam rapat Gugus tugas Percepatan Penanganan Covid 19 di Kantor Walikota Medan, Kamis (19/3/2020).

Ia juga mengatakan warga sekitar mulai cemas terhadap hal tersebut.

Ia berharap pihak puskesmas ataupun pihak Dinas Kesehatan dapat melakukan sosialisasi ataupun penyemprotan disinfektan guna menjawab kecemasan masyarakat.

"Saya mohon ada SOP untuk pencegahan, dan apabila terindikasi warga sekitar apa yang harus dilakukan setelahnya. Warga sekitar cemas karena ini, apalagi kantor kecamatan kami hanya berjarak sekitar 800 meter dari rumah sakit. Kalau bisa kantor kelurahan yang ada di sekitar situ disemprot juga," katanya.

Menanggapi hal tersebut Sekertaris Daerah (Sekda) Wirya selaku pemimpin Tim Gugus Tugas, mengatakan akan mempertimbangkan hal tersebut agar masyarakat tidak cemas.

Meski demikian ia meminta kepada camat agar segera berkoordinasi dengan pihak puskesmas untuk melakukan monitoring kepada pihak keluarga OPD.

"Puskesmas harus menjelaskan kepada keluarganya ini loh, bukan kami mau gimana. itulah gunanya Puskesmas. Bukan untuk menunggu perintah dari dinas dulu," tutup Wirya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas