Kronologis Balap Liar di Tulungagung yang Menewaskan 2 Penonton, Tiga Remaja Terkapar di Rerumputan
Rekaman lain menunjukkan, ada tiga remaja terkapar di rerumputan yang ada di tepi jalan.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Tragedi balapan liar berujung maut di Tulungagung mengakitkan nyawa dua nyawa melayang, dan satu lainnya masih kritis.
Balap liar yang awalnya meriah itu berujung raungan penontonnya.
Bagaimana kronologisnya?
Diketahui, balap liar ini terjadi di Jalan Pasar Hewan Baru, area Persawahan Bengkok Kas, Kelurahan Kepatihan, Kabupaten Tulungagung.
Aksi balap liar di Tulungagung yang berlangsung Minggu (22/3/2020) pukul 17.30 WIB.
Dari video yang direkam warganet, awalnya dua sepeda motor jenis Honda Tiger balapan dari arah timur.
Dua motor dengan kapasitas silinter 200 cc ini meraung dan adu kecepatan disertai sorak sorai penonton.
Dua motor ini melaju dengan kecepatan tinggi ke arah barat.
Namun tidak lama kemudian debu beterbangan dari arah barat, menandakan ada motor yang jatuh.
Rekaman lain menunjukkan, ada tiga remaja terkapar di rerumputan yang ada di tepi jalan.
Sementara seorang pelaku balap liar terlihat dipapah dengan luka lecet di sekujur tubuhnya.
Baca: Harga Emas Antam Turun Rp 9 Ribu Per Gram Setelah Sepekan Melambung
Baca: Ciri-ciri Terkena Virus Corona, Beda Gejala dengan Influenza & Flu Biasa, Demam hingga Tubuh Lemas
Pengakuan Keluarga Korban Meninggal
Ahmas Soim (45), warga Desa Plosokandang, Kecamatan Sumbergempol mengatakan, pelaku balap liar itu menabrak penonton yang ada di tepi jalan.
Salah satu pentonton yang meninggal adalah keponakannya.
Keponakannya itu bernama Galih, berusia sekitar 14 tahun.
Selain itu temannya yang bernama Iqbal mengalami luka parah dan dirawat di Redzone, IGD RSUD dr Iskak Tulungagung.
Satu korban lainnya juga meninggal dunia atas nama Agil, warga Desa Ringinpitu, Kecamatan Kedungwaru.
"Ini saya masih di rumah sakit mengurusi jenazahnya," ucap Soim, saat dihubungi lewat telepon seluler, Minggu malam.
Soim menambahkan, pelaku balap liar yang menabrak keponakannya juga terekam dalam video.
Ia berharap pelaku yang terekam menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca: Jokowi Berharap RS Darurat Corona di Wisma Atlet Kemayoran Siap Digunakan
Baca: Pengumuman Hasil SKD CPNS 2019, Inilah yang Menentukan Peserta Lanjut Ke Tahap SKB atau Tidak
"Baik itu pelanggaran lalu lintas karena melakukan balap liar, dan perbuatan dengan sengaja atau tidak sengaka menghilangkan nyawa orang lain," tegas Soim.
Kondisi Jalan yang Dipakai Balap Liar
Pantauan TribunJatim.com, jalan menuju pasar hewan baru memang relatif sepi, karena jalan ini dulunya adalah jalan persawahan.
Karena akan dipakai akses utama ke pasar hewan, jalan ini dicor.
Jalanan yang sepi dan kualitas cor yang bagus membuat para pelaku balap liar menjadikan jalan ini sebagai sirkuit.
Satlantas Polres Tulungagung telah membenarkan adanya kejadian ini.
Namun belum ada penjelasan lebih detail, karena polisi masih melakukan penyelidikan.
Ratusan Motor Kena Tilang
Di tempat terpisah, aksi balap liar di Sidoarjo belakangan kembali marak.
Trek-trekan di beberapa jalan umum banyak dikeluhkan warga.
Baca: Surat Berisi Cara Buat Hand Sanitizer Beredar, Ini Tanggapan BPOM
Baca: Gejala Baru Virus Corona, Mendadak Tak Bisa Cium Bau
Paling sering adalah area Jalan Jenggolo, dekat lampu merah depan MINU Sidoarjo. Ketika weekend, ratusan motor berkerumun di sana.
"Sabtu malam sampai Minggu dini hari biasanya. Sering ada balap motor di situ," kata Supriyanto, warga Magersari yang kerap melintas di sana.
Hal serupa juga dikeluhkan sejumlah warga lain.
Karena ketika ada balapan, jalan itu seperti dikuasai anak-anak remaja dan pemuda yang sedang bermain di sana, hingga pengendara lain sulit melintas.
Keluhan itu mendapat respon dari Satlantas Polresta Sidoarjo.
Pada Minggu (19/1/2020) lalu, petugas menggelar razia di sana.
Ratusan pemuda yang sedang berada di kawasan itupun kocar-kacir. Mereka berhamburan kabur menghindari petugas kepolisian.
Kendati demikian, masih sangat banyak yang tertangkap.
Terhitung ada sekira 197 sepeda motor ditilang petugas.
Paling banyak, pelanggarannya adalah motor pentolan alias kelengkapan kendaraan.
"Razia sengaja digelar untuk merespon keluhan masyarakat terkait maraknya aksi balap liar di kawasan ini," kata Kasat Lantas Polresta Sidoarjo Kompol Eko Iskandar di sela memimpin razia.
Selain puluhan personel polisi bersenjata lengkap, razia ini juga melibatkan Garnisun. Semua kendaraan yang terjaring langsung ditindak tegas oleh petugas.
"Motor yang kelengkapannya tidak sesuai, langsung disita. Sementara pelanggaran SIM dan sebagainya, ditilang. Ini sebagai antisipasi agar mereka tidak mengulangi perbuatannya," ujar Eko.
Selain kawasan Jenggolo, razia juga bakal digelar di beberapa tempat lain yang kerap digunakan sebagai ajang balap liar.
Tak hanya itu, polisi juga mengaku bakal terus mengawasi tempat-tempat atau arena balap liar. Sewaktu-waktu, mereka bergerak melakukan penggerebekan. (TribunJatim.com Ani Susanti/David Yohanes/M Taufik)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Kronologi Tragedi Balap Liar Berujung Maut di Tulungagung, Nyawa 2 Penonton Melayang, Awalnya Meriah