1 Keluarga Dituding Kena Corona, Warga Sampai Telepon Bhabinkamtibmas, Ternyata Sakit Lambung & Paru
Satu keluarga ini mendapat pergunjingan dan dikucilkan oleh masyarakat sekitar tempat tinggalnya.
Editor: Miftah
Masyarakat pun sempat lega dengan hasil pertemuan.
Tak berapa lama, si anak yang berinisial R (26 tahun) pulang ke rumah neneknya.
Adapun terhadap mereka ditetapkan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) karena pulang dari daerah lain.
Henri mengatakan hal ini menjadi pembelajaran bagi semua orang agar jangan cepat menuding.
Ia dan camat setempat pun telah sepakat akan melaporkan siapa pun warga yang tega mengusir orang saat berkunjung ke kampung.
"Makanya kalau ada warga yang mau ngusir-ngusir tanpa ada pembicaraan kita laporkan aja ke polisi. Jangan cepat menuding. Kita marilah sama sama belajar," katanya.
Diakuinya, kesalahpahaman ini terjadi karena si R yang dirawat merupakan warga Tanjung Anom, Deliserdang yang langsung dirawat ke RSUP Adam Malik.
Sehingga warga tidak mengetahui kondisi awal.
Pasca-isu ini, baik warga dan Forkopimdes kemudian patungan memberikan sembako sekadarnya keluarga tersebut hingga status ODP 14 hari mereka selesai.
Keluarga tersebut diminta melakukan karantina diri demi keamanan semua orang.
(Tribun Medan/Alija Magribi)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul "Satu Keluarga di Simalungun Dikucilkan dan Dituding Kena Covid-19, Padahal Sakit Lambung dan Paru"