Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Kakek Kamar Terapi Pijat Pakai Sambal, Diklaim Sembuhkan Penyakit dan Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Saat tubuh terasa pegal-pegal, tak ada cara lain untuk menghilangkannya, kecuali dengan pijatan.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kakek Kamar Terapi Pijat Pakai Sambal, Diklaim Sembuhkan Penyakit dan Tingkatkan Daya Tahan Tubuh
Imam Taufik/Surya
Mbah Kamar sedang memijat dengan menggunakan sambal. 

TRIBUNNEWS.COM, BLITAR -- Cara nyeleneh dilakukan oleh seorang terapis pijat kesehatan di Blitar, Jawa Timur.

Kakek Kamar (63) memijat pasiennya dengan luluran cabai.

Selain untuk menyembuhkan sakit, terapi ni diklaimnya bisa meningkatkan daya tahan tubuh, cocok untuk saat ini yang sedang ada isu virus corona.

Saat tubuh terasa pegal-pegal, tak ada cara lain untuk menghilangkannya, kecuali dengan pijatan. Kondisi tubuh bakal cepat kembali pulih (fresh).

Mungkin belum banyak orang yang tahu, kalau di Kabupaten Blitar itu ada terapi pijat, yang mungkin bisa dibilang agak aneh. sebab, cara yang dilakukannya tak umum atau tak seperti terapis kebanyakan.

Baca: Bukan Malang atau Puncak, Ini Dia Kota Terdingin di Indonesia

Baca: Berlaku Mulai Jumat 10 April di Jakarta, Ini 9 Hal yang Perlu Diketahui soal PSBB

Baca: Maia Estianty Tersentuh Sikap Irwan Mussry yang Rela Boyong Seluruh ART Rumahnya untuk Tes Corona

Baca: Bacaan Doa Malam Nisfu Syaban 1441 Hijriah 2020 yang Jatuh Hari Ini Rabu 8 April 2020

Tubuh orang yang dipijat bukan dilulur dengan lotion atau minyak seperti zaitun, balsem, atau sejenisnya, melainkan menggunakan sambal.

Jangan dibayangkan bagaimana rasanya. Apalagi sampai mencoba untuk dicicipi. Anda, pasti tak akan kuat. Sebab, jumlah cabai yang dihaluskan itu minimal sekitar 45 biji. Itu untuk sekali memijat dan khusus buat orang kurus.

Berita Rekomendasi

Namun, beda lagi, kalau yang dipijat itu orangnya gemuk, maka yang dibutuhkan sekitar 60 biji.

Cara pijat dengan treatment seperti itu dilakukan kakek Kamar (63), warga Desa Ngrendeng, Kecamatan Selorejo, Blitar. Itu sudah dijalani empat tahun lalu, dan saat ini pasiennya kian membludak.

Keahlian memijat dengan media sambal itu bukan didapat dari belajar atau diajari orang lain atau warisan.

Namun, berawal dari kepepet. Katanya, empat tahun lalu, anaknya, Mohtar, yang saat itu berusia 26 tahun, mendadak tak bisa jalan.

Penyebabnya, karena kedua kakinya bengkak besar, dan tanpa diketahui penyebabnya.

"Karena kami nggak punya biaya, ya kami biarkan di rumah. Namun, kami terus kepikiran, dan susah.

Sehabis salat malam, kok seperti dapat bisikan. Katanya, kaki anak saya yang bengkak itu disuruh mengolesi dengan sambal," paparnya.

Halaman
123
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas