Warga Pulau Sebesi Masih Mendengar Suara Letusan Gunung Anak Krakatau Hingga Sabtu Pagi
Pagi ini masih terdengar suara dentuman dari letusan GAK meski suara letusannya tidak terlalu kuat terdengar.
Editor: Dewi Agustina
Seperti diketahui, GAK yang merupakan gunung api di tengah selat Sunda sempat mengalami erupsi pada Jumat malam.
Pada erupsi pertama terjadi pukul 21.58 WIB dengan ketinggian kolom abu teramati sekira 200 di atas puncak.
Baca: Asal-usul Bakpia Pathuk, Oleh-oleh Khas Yogyakarta yang Melegenda
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang dan tebal kea rah selatan.
Letusan kedua terjadi pada sekira pukul 22.35 WIB.
Ketinggian kolom abu teramati sekira 500 meter dari puncak. Kolom abu ini teramati memiliki intensitas sedang dan tebal ke arah utara.
Erupsi ini terekam alat sesmograf memiliki amplitude 40 mm dan durasi mencapai 2.248 detik.
Kondisi Terbaru Pasca Letusan GAK
Kondisi wilayah Lampung Selatan, pada Sabtu (11/4/2020) pagi, pasca letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) Jumat (10/4/2020) malam, sudah berangsur membaik.
Sejumlah warga yang sempat mengungsi ke tempat yang lebih tinggi pada Jumat dini hari, sebagian sudah kembali ke rumah masing-masing.
BPBD Kabupaten Lampung selatan melaporkan kondisi mutakhir di Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Sabtu pukul 04.00 WIB.
Berdasarkan laporan BPBD Lamsel tersebut, tidak terpantau adanya bau belerang, debu vulkanik, dan hujan mulai turun pada Sabtu pagi.
Baca: Viral Curhatan Ibu ke Guru karena Anak Diberi Banyak Tugas, Begini Tanggapan hingga Saran Psikolog
Masyarakat di kawasan itu terutama wilayah sepanjang pantai yaitu Desa Way Mulih, Desa Way Mulih Timur, dan Desa Kunjir sudah berangsur-angsur kembali ke rumah masing-masing.
Warga masih berjaga-jaga dan ronda untuk memantau kondisi yang ada.
"Sampai pagi ini belum ada laporan kerusakan. Petugas BPBD dan aparat setempat akan terus memantau dan melaporkannya," ujar Agus, petugas BPBD Lamsel.