Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

FAKTA-FAKTA Pasien Corona di Grobogan Bohong, Sempat ke Yogyakarta hingga Buat Bupati Kecewa

Seorang pasien corona di Grobogan berbohong ia sempat main ke Yogyakarta. Bupati pun mengungkapkan kekecewaannya.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in FAKTA-FAKTA Pasien Corona di Grobogan Bohong, Sempat ke Yogyakarta hingga Buat Bupati Kecewa
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Tim relawan Public Safety Center 119 Bandung Emergency Service (PSC 119 BES) dengan mengenakan masker mengevakuasi seorang warga yang sakit di Terminal Leuwipanjang, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (10/4/2020). Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim relawan PSC 119 BES, pasien yang sudah beberapa hari berada di lantai lobi Terminal Leuwipanjang itu tidak terindikasi gejala terinfeksi virus corona (Covid-19), hanya sakit maag dan asam urat. Meski begitu, tim relawan PSC 119 BES tetap membawa pasien tersebut ke rumah sakit menggunakan mobil ambulans guna perawatan lebih lanjut - Seorang pasien corona di Grobogan berbohong ia sempat main ke Yogyakarta. Bupati pun mengungkapkan kekecewaannya. 

"Di antaranya petugas pendaftaran, IGD, dokter, perawat, hingga tenaga kebersihan," kata Wakil Direktur RSUD dr Soedjati Soemodiardjo, Titik Wahyuningsih, Jumat, dikutip dari Kompas.com.

Tak hanya pegawai RSUD, Kepala Dinas Kesehatan Grobogan, dr Slamet Widodo, mengungkapkan pihaknya akan melakukan tracing terhadap keluarga si pasien dan pasien lainnya.

Pasalnya, ia sempat dirawat di bangsal Aster RSUD Soedjati Soemodiardjo pada 24-30 Maret 2020 bersama pasien lainnya.

Selain itu, ia juga sempat mendatangi dokter di wilayah Sragen.

"Kami juga akan berkoordinasi dengan Dinkes Sragen untuk tracing."

"Sebab pasien positif Covid-19 itu sempat periksa ke dokter yang ada di wilayah Sragen yang aksesnya cukup dekat dengan desa Bangsri," tutur dr Slamet.

4. Bupati Grobogan kecewa

Berita Rekomendasi

Bupati Grobogan, Sri Sumarni, kecewa atas sikap pasien asal Desa Bangsri yang tak jujur kepada petugas medis ketika memberikan keterangan.

Pasalnya, akibat sikap bohong si pasien, banyak pihak direpotkan.

Dilansir Kompas.com, Sri Sumarni pun meminta pada semua masyarakat agar tak berbohong ketika diperiksa.

"Tolong kepada masyarakat agar memberikan keterangan yang jujur pada petugas medis saat diperiksa."

"Sampaikan saja jujur jangan berbohong."


"Dengan menyampaikan keterangan yang benar maka bisa dilakukan tindakan yang tepat," ujarnya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Kompas.com/Puthut Dwi Putranto Nugroho)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas