FAKTA-FAKTA Pasien Corona di Grobogan Bohong, Sempat ke Yogyakarta hingga Buat Bupati Kecewa
Seorang pasien corona di Grobogan berbohong ia sempat main ke Yogyakarta. Bupati pun mengungkapkan kekecewaannya.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
Ia datang ke RSUD Soedjati Soemodiardjo dengan gejala batuk, pilek, serta demam.
"Setelah itu sakit dan dirujuk ke RSUD dr Soedjati Soemodiardjo. Keluhan batuk, pilek dan demam," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan, dr Slamet Widodo, Jumat, mengutip Kompas.com.
Saat itu, ia berstatus sebagai Pasien dalam Pengawasan (PDP).
Tapi, pada 2 April 2020, ia diperbolehkan pulang untuk menjalani isolasi mandiri di rumah.
Kemudian pada 7 April 2020, dirinya kembali ke RSUD Soedjati Soemodiardjo.
Si pasien baru diketahui positif terjangkit Corona setelah hasil swab keluar baru-baru ini.
Saat itu, ia langsung dijemput untuk kembali menjalani isolasi dan swab di RSUD dr Soedjati Soemodiardjo
"Hasil swabnya baru keluar dan dinyatakan positif Covid-19," ujar dr Slamet.
"Secara klinis sudah tidak ada keluhan."
"Karena hasil swab positif, hari ini kami jemput untuk diisolasi dan jalani swab kembali di RSUD dr Soedjati Soemodiardjo," imbuh dia.
Baca: Polisi Amankan Terduga Provokator Penolakan Pemakaman Jenazah Korban Virus Corona di Ungaran
Baca: Jika Nekat Unjuk Rasa Soal RUU Cipta Kerja di Tengah Corona, Pengamat Politik: Para Buruh Egois
3. Puluhan orang jalani rapid test
Karena pasien asal Desa Bangsri berbohong mengenai riwayat perjalanannya, puluhan orang yang melakukan kontak dengannya akan menjalani rapid test.
Sebanyak 76 pegawai RSUD Soedjati Soemodiardjo diketahui sempat kontak langsung dengan si pasien.
"76 orang itu akan kita rapid test."