Ini Alasan Gubernur Sumbar Usulkan Padang dan Bukit Tinggi Terapkan PSBB
Kabupaten dan kota lain belum memenuhi syarat karena di antara syaratnya adalah jumlah peningkatan pasien positif Covid-19
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Jumlah pasien positif Corona di Sumatera Barat kian hari kian bertambah.
Kasus terbanyak itu terdapat di dua kota di Sumbar, yakni Kota Padang dan Bukittinggi.
Hingga kini, Senin (13/4/2020) Pemprov Sumbar masih belum menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Kita provinsi belum. Kita kota dan kabupaten yang ada di Sumbar aja," kata Irwan Prayitno saat ditemui, Senin (13/4/2020).
Sepengetahuan Irwan Prayitno, persetujuan terkait pemberlakuan PSBB tingkat provinsi hanya baru disetujui di tiga daerah di Jawa Barat antara lain Bogor, Depok dan Bekasi.
"Karena provinsi aja, Jawa Barat yang disetujui cuma tiga. Sementara, Jawa Barat lebih gawat daripada kita," tegas Irwan Prayitno.
Baca: Di Tengah Pandemi Corona, Harga Emas Diprediksi Terus Naik
Baca: Tak Ada Perwakilan PKS Dalam Satgas Covid-19 DPR, Jazuli Juwaini: Mungkin Satgas Koalisi
Baca: Cukup Tempelkan Kapas yang Direndam Alkohol ke Pusar, Hal Menakjubkan Akan Terjadi Pada Tubuhmu
"Jadi nanti gak dipenuhi, gak diizinkan oleh Menteri Kesehatan. Kita rasional dan realistis," ungkap Irwan Prayitno.
Maka untuk sementara, Pemprov Sumbar akan mengusulkan ke Kementerian Kesehatan untuk memberlakukan status PSBB hanya di dua kota di Sumbar, yakni Padang dan Bukittinggi.
"Kalau soal kesiapan anggaran, akan ditanyakan ke dua daerah tersebut," terang Irwan Prayitno.
"Dari hasil kajian kita untuk PSBB, Padang dan Bukittinggi yang mungkin memenuhi syarat," kata Irwan Prayitno.
Sementara, 17 kabupaten dan kota lainnya dianggap belum memenuhi syarat.
Irwan Prayitno menuturkan, kabupaten kota lain belum memenuhi syarat karena di antara syaratnya adalah jumlah peningkatan pasien positif Covid-19.
"Dari 45 pasien positif Covid-19 saat ini, yang paling banyak adalah Padang dan Bukittinggi," ungkap Irwan Prayitno.