Jenazah Ibunya Sempat Ditolak Warga, Anak Perawat RSUP Dr Kariadi Dapat Beasiswa Kuliah Sampai Lulus
Anak dari almarhum perawat RSUP Dr Kariadi Semarang mendapat beasiswa kuliah dari Universitas Muhamamdiyah Semarang.
Editor: Miftah
"Saya merasakan betapa sangat terpukul keluarga almarhumah."
"Sudah dirundung duka meninggal karena tertular dari pasien, kok masyarakat menolak pemakaman," ucapnya.
Dia mempertanyakan, di mana hati nurani para penolak itu.
"Kan protokoler pemerintah tentang penanganan covid-19 sudah disosialisasikan ke mana-mana."
"Penanganan jenazah covid-19 sudah sesuai SOP, sehingga tidak lagi membahayakan masyarakat jika dimakamkan," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua DPW PPNI Jateng, Edy Wuryanto mengapresiasi beberapa pihak terkait kasus penolakan pemakaman jenazah perawat RSUP Dr Kariadi di TPU Siwarak, Suwakul, Bandarjo, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Kamis (9/4/2020) lalu.
Di antaranya Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) yang berencana memberikan beasiswa kepada anak perawat RSUP Dr Kariadi Semarang yang meninggal tersebut.
"Saat ini Unimus berencana memberi beasiswa penuh ke anak pertama perawat yang bersangkutan."
"Teknisnya, usai anak pertama perawat tersebut lulus SMA."
"Bila ingin melanjutkan ke Unimus maka diberikan beasiswa penuh," jelasnya, Senin (13/4/2020).
Dispensasi itu, menurut Edy, setelah Rektor Unimus Semarang menghubunginya dan menyampaikan perihal beasiswa.
"Rektor Unimus semalam menghubungi saya."
"Anak pertama perawat itu dipastikan kalau mau masuk Unimus akan diberikan beasiswa penuh," ungkapnya.
Ia pun memberikan apresiasi positif terkait hal tersebut.
Ia juga menilai langkah Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang memiliki ide membuat taman makam pahlawan (TMP) khusus petugas medis yang meninggal terkena corona sebagai langkah positif.
(Tribun Jateng/Muhammad Sholekan)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul "Momen Haru Anak Perawat RSUP Dr Kariadi Semarang Dapat Beasiswa Kuliah Sampai Lulus di Unimus"