Kisah Bocah Bernama Hafidh, Relakan Tabungannya untuk Tenaga Medis yang Tangani Korona
Sudrajat mengatakan, uang yang disumbangkan oleh Hafidh, setelah dihitung bersama, berjumlah Rp 453.300.
Editor: Rachmat Hidayat
Laporan wartawan tribun jabar, Luthfi Ahmad Mauludin
TRIBUNNEWS.COM, DAYEUHKOLOT-Sambil membawa celengan dari kaleng biskuit yang penuh dengan uang koin, Mochamad Hafidh (9), murid kelas 3 SDN Pasigaran 3 Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, mendatangi Mapolsek Dayeuhkolot, Kamis (16/4/2020). Hafidh mengaku datang untuk menyumbang. "Buat tenaga medis yang tanganin korona."
Mengenakan baju oranye, Hafidh datang ditemani ibunya, Rikoh Rotikoh. Sehari-hari Rikoh mencari nafkah dengan berjualan bakso di rumah mereka di Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot. Suaminya, Ruhiyatna, bekerja sebagai tukang servis televisi.
"Dia mau menyumbang," kata Rikoh membenarkan pengakuan Hafidh, saat berada di Mapolsek Dayeuhkolot, kemarin.
Baca: Setelah Remehkan Corona, Presiden Brasil Pecat Menteri Kesehatan karena Gencarkan Social Distancing
Rikoh bercerita, keinginan anaknya untuk menyumbangkan semua uang koin yang selama ini ditabungnya itu berawal dari sebuah tayangan di televisi. Saat itu, kata Rikoh, di televisi sedang ditayangkan berita tentang para tenaga medis yang kekurangan alat pelindung diri untuk bertugas menangani pasien yang terjangkit korona.
"Hafidh sempat menanyakan kepada saya, apa dan untuk apa APD tersebut, lalu saya menjelaskan kepada dia, APD adalah alat pelindung diri yang digunakan dokter dalam menangani pasien virus korona," kata Rikoh.
Mendengar penjelasan itu, kata Rikoh, Hafidh langsung mengungkapkan keinginannya untuk membantu. "Katanya, 'ini ada tabungan buat nikah kakak, enggak apa-apa, ini aja disumbangkan'. Saya bilang, itu terserah kamu aja, dari semalam dia ngajak-ngajak ke sini terus (Mapolsek Dayeuhkolot)," ujar Rikoh.
Baca: Waspada, Ini 6 Ciri-Ciri Menandakan Tubuh Terlalu Banyak Gula
Menurut Rikoh, uang yang disumbangkan itu adalah sisa uang jajan Hafidh yang dikumpulkanya sedikit-demi sedikit sejak sembilan bulan lalu. "Karena terus mengajak ke sini, ya sudah saya antar ke sini (Mapolsek Dayeuhkolot)," tuturnya.
Baca: Aurel Sempat Tolak Karangan Bunga Pemberian Atta Halilintar
Rikoh mengatakan, ia memberi Hafidh Rp 2.000 setiap hari. "Sewaktu akan menyumbangkan uang tabungannya ini, Hafidh mengatakan, ia sangat ingin wabah segera berakhir, supaya bisa bersekolah dan bermain kembali dengan teman-temannya," ucapnya.
Setibanya Di Mapolsek Dayeuhkolot, Hafidh dan orang tuanya disambut langsung oleh Kapolsek Dayeuhkolot, Kompol Sudrajat, beserta jajarannya. Mereka kemudian bersama-sama menghitung jumlah uang koin yang disumbangkan Hafidh.
"Saya merasa heran dan kaget, tiba-tiba kedatangan anak kecil bersama ibunya, datang ke Polsek. Setelah ditanya, katanya anak itu ingin menyumbangkan uangnya untuk membantu pengadaan APD bagi tenaga medis," ujar Sudrajat, yang berbicara atas nama Kapolresta Bandung Hendra Kurniawan.
Sudrajat mengatakan, uang yang disumbangkan oleh Hafidh, setelah dihitung bersama, berjumlah Rp 453.300.
Baca: Kekayaan 200 Miliarder Rusia Terjun Bebas, Tergerus Puluhan Miliar Dolar AS oleh Corona
"Dari pecahan Rp 100, berjumlah Rp 1.100, pecahan Rp 200, berjumlah Rp 2.200, dari pecahan Rp 500 berjumlah Rp 135.000, dari pecahan Rp 1.000 berjumlah Rp 315.000, jadi jumlah seluruhnya Rp 453. 300," ujar Kapolsek.
Sudrajat mengatakan, selama ia bertugas di wilayah Kabupaten Bandung, ini kejadian pertama yang dialaminya. "Ini patut dibanggakan, menjadi contoh yang lain. Saya lihat keberadaan orang tuanya juga bisa dibilang pas-pasan, tapi anaknya antusias luar biasa," katanya.