Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Sopir Pengantar Jenazah Pasien Covid-19 di Blitar: Habis Tugas Baju Langsung Dibuang

Tak hanya cukup mengantar sampai ke tujuan, tetapi dia sekaligus terlibat proses pemakaman jenazah orang yang terkena corona.

Editor: Sanusi
zoom-in Cerita Sopir Pengantar Jenazah Pasien Covid-19 di Blitar: Habis Tugas Baju Langsung Dibuang
Surya
Galih Candra Puspita, sopir ambulans RSUD Ngudi Waluyo Blitar khusus mengantarkan jenazah pasien corona atau covid-19 saat di samping mobilnya. 

"Pernah malam-malam atau sekitar jam 01.00 dini hari, saya ya harus berangkat mengantarkan, hingga memakamkan," paparnya.

Sebagai sopir ambulans, yang khusus mengantarkan jenazah korban corona, pasti diketahui banyak orang.

Terutama teman-temannya di kampungnya atau para tetangganya. Apa reaksi lain dari mereka, atau dampak yang dialaminya.

"Iya, memang ada perlakuan berubah. Kalau dulu, kami suka ngobrol, namun sekarang mereka menjauh karena tahu kalau saya sopir ambulans yang khusus mengantarkan jenazah Corona," ujarnya.

Namun demikian, tambah dia, itu tak harus disikapi serius. Ia menyikapinya dengan wajar karena memang mereka juga mengantisipasi dampak dari wabah ini.

Selain itu, mereka belum tahu standar safety, yang dirinya lakukan.

Misalnya, setiap kali atau sehabis mengantarkan jenazah korban corona, ia mengaku tak seenaknya seperti habis mengantarkan jenazah pada umumnya.

Berita Rekomendasi

Namun, khusus kasus ini, ia punya protap tersendiri.

"Jam berapa pun, kalau kami habis mengantarkan dan memakamkan, setiba di rumah sakit, saya langsung mandi. Mulai kepala hingga ujung kaki, kami bersihkan dengan cairan khusus," ungkapnya.

Tak hanya itu, papar dia, bahkan pakaian yang melekat di tubuhnya, langsung dilepas dan dibuangnya.

Itu pun, tak boleh di buang sembarangan, namun ada tempat khusus, yang ada di rumah sakit.

Karena itu, setiap pulang dari rumah sakit, dirinya sudah steril atau sudah dalam keadaan bersih (secara medis).

"Kami juga punya keluarga, sehingga kami sendiri justru harus lebih waspada dan berhati-hati. Jangan sampai malah ada dampak buat kami sendiri, itu yang selalu kami antisipasinya" ujarnya.

Dampak lainnya, aku dia, jika biasanya kalau sehabis kerja seringkali ngobrol atau nongkrong dengan teman-temannya atau tetangganya.

Namun, sejak corona ini, teman-teannya menjauh sehingganya dirinya mengisi waktu luangnya, dengan menyalurkan hobinya.

"Gimana, lagi ya akhirnya saya pakai buat memancing di kali. Sehabis memancing, pikiran saya jadi tambah fresh," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kisah Sopir Pengantar Jenazah Pasien Corona RSUD Ngudi Waluya Blitar: Habis Tugas Baju Dibuang

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas