Mengenal Batik Toeli Laweyan Solo, Pekerjanya Penyandang Disabilitas Tunarungu
Batik Toeli Laweyan di Solo Jawa Tengah mempekerjakan para penyandang disabilitas tunarungu sebagai pegawainya.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
"Ini juga menjadi salah satu pelindung diri di masyarakat," ungkapnya.
Dalam sehari, target masing-masing pekerja mampu menghasilkan 20 potong.
Harga jual masker dari Batik Toeli ialah Rp 5 ribu rupiah per biji.
Dalam penjualannya, Batik Toeli memasarkan produk melalui online.
"Saat ini masih melalui online dan media sosial, serta relasi-relasi yang membutuhkan masker," ujarnya.
Topan berharap, UMKM baik yang baru mulai maupun yang sudah berjalan dapat melihat sisi lain usaha mereka.
"Ketika orang-orang berkebutuhan khusus belum memiliki pekerjaan tapi memiliki keahlian, bisa dipekerjakan dan ditingkatkan skillnya," ujar Topan.
Topan berujar agar pengusaha tidak hanya berorientasi pada profit dan keuntungan.
"Kita bisa mengasah kemampuan mereka (penyandang disabilitas) sehingga dapat membuat produk sesuai skill mereka," ungkap Topan.
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P)