Perkelahian Berdarah di Musirawas Diwarnai Penikaman dan Penembakan
Ad diketahui mengalami putus tangan akibat terkena bacokan dari korban yang melawan saat dikeroyok
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Sumsel Ahmad Farozi
TRIBUNNEWS.COM, MUSIRAWAS - Alkino (26), Ketua Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) Desa Tri Anggun Jaya, Kecamatan Muara Lakitan, dan rekannya, Nok (45), terpaksa dirawat di rumah sakit karena mengalami luka serius di beberapa bagian tubuhnya.
Alkino mengalami luka pada kepala bagian atas sebelah kanan dan luka pada perut sebelah kiri.
Sedangkan rekannya Nok mengalami luka bacok pada bagian wajah sebelah kiri, luka tembak pada perut sebelah kiri tembus ke belakang, luka bacok pada bagian tangan kiri, dan luka pada kepala bagian belakang.
Keduanya terluka akibat dikeroyok tiga pelaku yang merupakan tiga bersaudara dan masih satu desa dengan kedua korban.
Diketahui, satu dari tiga pelaku berinisial Ad (40) juga tengah menjalani perawatan di rumah sakit.
Ad diketahui mengalami putus tangan akibat terkena bacokan dari korban yang melawan saat dikeroyok. Sementara dua pelaku lainnya, kabur melarikan diri.
Informasi yang dihimpun Selasa (28/4/2020) menyebutkan, peristiwa berdarah ini terjadi pada Senin (27/4/2020) sekitar pukul 14.30 di Desa Tri Anggun Jaya, Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musirawas.
Peristiwa berawal dari adanya percekcokan antara korban yang merupakan Ketua BPD dengan pihak pemerintah desa (Pemdes) setempat Minggu (26/4/2020).
Baca: Bahas soal Corona, Mahfud MD Ngaku Ingin Menangis saat Dengar Cerita Perkelahian Dokter dan Polisi
Percekcokan itu terjadi karena korban menilai pembangunan siring di desa mereka yang menggunakan anggaran Dana Desa (DS) tak sesuai prosedur, lalu korban merusak papan cor dan menghentikan pekerja yang sedang mengerjakan pembangunan siring tersebut.
Namun percekcokan antara BPD dengan Pemdes terkait pengerjaan proyek dana desa ini berhasil dimediasi oleh Kapospol Bumi Makmur Aiptu Edi Gumay.
Dimana korban mengakui kesalahannya dan akan mengganti papan cor yang dirusak serta meminta pekerja untuk bekerja kembali.
Sehari setelah kejadian itu, yaitu Senin (27/4/2020), datanglah tiga orang pelaku ke rumah korban, yang menurut keterangan masyarakat setempat adalah pengawas keamanan pembangunan siring yang diributkan tersebut.
Ketiga pelaku yang masih bersaudara ini kemudian membuka dinding rumah korban yang terbuat dari papan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.