Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemkot Surabaya Mengaku Sudah Endus Kasus Covid-19 di HM Sampoerna Sejak 2 April

Terbaru, 34 karyawan Pabrik Sampoerna diketahui positif covid-19 setelah mengikuti test swab.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pemkot Surabaya Mengaku Sudah Endus Kasus Covid-19 di HM Sampoerna Sejak 2 April
Wartakota.com
Dari 323 orang karyawan pabrik Rokok HM Sampoerna di Rungkut Surabaya yang menjalani test, 100 diantaranya dinyatakan reaktif terhadap virus corona. 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Ternyata Pemerinta Kota Surabaya telah menemukan adanya kasus Covid-19 di pabrik rokok Sampoerna pada 2 April 2020 silam.

Fakta temuan itu mengejutkan lantaran petugas Pemkot telah mengetahui dua karyawan Pabrik Sampoerna Surabaya yang berada di Kawasan Rungkut meninggal dunia.

Dua karyawan tersebut telah dipastikan terpapar covid-19 ( virus corona).

Setelah kejadian itu, ratusan karyawan pun diminta mengikuti rapid test, dan hasilnya banyak yang reaktif positif covid-19.

Terakhir, 34 karyawan Pabrik Sampoerna diketahui positif covid-19 setelah mengikuti test swab.

Gugus Tugas Pemprov Jatim pun telah menetapkan Pabrik Sampoerna Surabaya yang ada di kawasan Rungkut sebagai klaster covid-19 baru di Surabaya.

Baca: Kejaksaan Negeri Pidie Heboh, Tahanan Kabur Usai Jalani Sidang Online di Rutan Kelas II B Sigli

Pasalnya, setelah dua karyawannya meninggal dunia, ternyata menularkan ke karyawan lainnya.

Baca: Harimau Hutan Menyerbu Perkampungan di Langkat, Sapi Piaraan Warga Pun Dimangsa

BERITA REKOMENDASI

Kini, Pemkot Surabaya membuka data kasus covid-19 di Pabrik Sampoerna Surabaya.

Kronologi karyawan Pabrik Sampoerna Surabaya diketahui terpapar sejak 13 April 2020.

Baca: Pevita Pearce Bocorkan Rencana Sophia Latjuba Main Film Sri Asih

Ternyata, ketika data tracing dibuka, ada fakta mengejutkan. Ternyata, dua karyawan yang meninggal dunia sudah dipantau sejak awal bulan April oleh petugas Pemkot Surabaya.

Dari keterangan yang disampaikan oleh Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Surabaya, M Fikser, sebelum kematian dua karyawan itu, Pemkot Surabaya sudah melakukan berbagai hal.

Baca: Kisah Andreas Tertipu Sindikat Perdagangan Masker, Uang Rp 847 Juta Melayang

"Mulanya tanggal 2 April yang bersangkutan itu sakit dan berobat ke klinik perusahaan," kata Fikser, Sabtu (2/5/2020).

"Pada 9 April 2020 pasien dirujuk di rumah sakit dan tanggal 13 April pasien melakukan pemeriksaan tes swab di rumah sakit yang berbeda,” tambahnya.

Kata Fikser, sejak saat itu, Pemkot Surabaya melakukan tracing (penelusuran) dengan penyelidikan epidemologi di setiap rumah sakit agar dapat memutus rantai persebaran COVID-19.

Begitu diketahui yang bersangkutan merupakan karyawan Pabrik Sampoerna Surabaya, pada 16 April Dinas Kesehatan Surabaya memanggil pihak perusahaan.

"Jadi bukan perusahan yang melapor, tapi kami yang memanggil, kita yang menemukan," kata Fikser.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya itu pun memastikan dalam penanganan kasus di pabrik tersebut tidaklah terlambat.

Termasuk meminta data nama karyawan untuk dilakukan tracing kembali.

Manajemen Pabrik Sampoerna Surabaya sempat diminta isolasi karyawan

Sementara itu, Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya, Eddy Christijanto mengatakan, pihaknya telah menjalin komunikasi dengan manajemen Pabrik Sampoerna Surabaya.

Komunikasi terus dilakukan hingga pada 26 April 2020 dilakukan pertemuan manajemen dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Balai Kota.

Baca: Jasa Travel Gelap Jaring Calon Pemudik Lewat Facebook, Tarifnya Rp 500 Ribu Sampai Tujuan

"Karena ibu (Wali Kota Risma) juga menyarankan tolong Sampoerna tutup sementara dan minta supaya seluruh yang positif rapid test itu dimasukkan isolasi di hotel, dan dia (manajemen) menyanggupi," tutur Eddy. 

Baca: Almarhum Erwin Prasetya di Mata Ahmad Dhani, Dia Pribadi yang Paling Rajin Beribadah

Eddy menyebut, tanggal 27 April 2020, pihaknya kembali bertemu dengan manajemen.

Dalam pertemuan itu, kembali disampaikan, terkait isolasi bagi karyawan yang positif berdasarkan hasil rapid test.

Namun, pihak manajemen mengatakan, masih melakukan koordinasi dengan salah satu hotel untuk proses isolasi mandiri.

Begitu pula saat dirinya berkomunikasi keesokan harinya, ternyata pihak manajemen mengaku masih mematangkan persiapan.

"Tanggal 29 April 2020, kami telepon lagi akhirnya mereka, ya pak ini kami sudah mulai melakukan isolasi," kata Eddy.

Hasil swab 34 karyawan Pabrik Sampoerna Surabaya positif corona

Sementara itu, Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi mengungkapkan hasil tracing klaster covid-19 pabrik rokok Sampoerna Kali Rungkut, di Gedung Negara Grahadi, Jumat (1/5/2020) malam.

Pada konferensi pers yang juga dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tersebut, Joni mengatakan bahwa hasil swab dari pekerja industri padat karya di Surabaya tersebut cukup mengejutkan.

“Dari hasil swab 46 pekerja yang kemarin kita ambil, hasilnya 34 orang dinyatakan positif covid-19. Untuk yang hari ini 42 di swab hasilnya kemungkinan besok,” kata Joni.

Pria yang juga Dirut RSUD dr Soetomo ini mengatakan bahwa hasil ini membuktikan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab dari penyakit covid-19 ini sangat menular.

Baca: Pusing karena Sepi Job, Iis Dahlia Menyambung Hidup dari Uang Tabungan

Ia kemudian menyampaikan asal muasal klaster industri rokok tersebut terbentuk. Dimana klaster itu diawali oleh dua orang yang mengalami sakit kemudian dimasukkan ke rumah sakit poliklinik di dalam industri tersebut. Dua orang tersebut akhirnya meninggal dunia.

Baca: Iis Dahlia Puyeng Tak Punya Pemasukan, Curhat Punya Tagihan Cicilan Rumah Ratusan Juta Rupiah

“Setelah dua orang tersebut meninggal, maka ditelusuri ada sebanyak 16 orang dekatnya, semuanya dinyatakan positif saat rapid test,” kata Joni.

Tracing tersebut kemudian dilanjutkan tracing sebanyak 165 orang di sekitarnya juga sudah diswab sampai sekarang kita masih menunggu hasilnya.

“Lalu tracing dilakukan lagi pada 323 oang, dan ditermukan sementara ada 100 orang yang positif dalam rapid test,” tutur Joni.

Dan dari jumlah 100 itu diisolasi di sebuah hotel dan sudah diswab secara bergelombang selama dua hari ini. Dalam dua hari tersebut sejumlah 88 orang yang sudah diswab di RSUD dr Soetomo dan 34 dinyatakan positif covid-19. Sebagian masih ada yang harus menunggu hasil swabnya.

Artinya, disampaikan dokter spesialis bedah syaraf ini, virus yang menjangkit dua orang tersebut sangat bersifat menginfeksi.

Karenanya, ia kembali mengingatkan masyarakat untuk aware dengan protokol kesehatan yang diterapkan selama covid-19.

Menjaga physical distancing, tidak keluar rumah kecuali dalam keadaan yang sangat penting, dan tidak keluar rumah dalam kondisi tidak menggunakan masker.

“Kalau misalnya yang kita isolasi sebanyak seratus itu positif maka tentu rumah sakit bisa penuh. Tentu kita tidak berharap hal tersebut terjadi, maka melakukan physical distancing, dan Selama PSBB diharapkan semua harus menaati aturan,” tegas Joni. (Yusron Naufal Putra)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul UPDATE Klaster COVID-19 Pabrik Sampoerna Surabaya, Fakta Awal Karyawan Positif Corona Mengejutkan

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas