Fakta Bayi 1 Bulan Meninggal Setelah Ditolak RS, Alami Sesak Napas dan Tubuh si Bayi Membeku
Bayi berusia satu bulan asal Pariaman, Sumatera Barat meninggal dunia karena sempat ditolak pihak RSUP M Djamil Padang.
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Sri Juliati
Ryda menganggap pihak rumah sakit tidak memperlakukan buah hatinya dengan baik saat minta dilakukan perawatan.
Meski demikian, mereka sudah mengikhlaskan kepergian anaknya.
"Saya tidak bisa terima perlakuan mereka yang begitu tak punya hati nurani satu pun," ungkap Ryda.
Jenazah Membeku
Rydha juga menyebut, untuk pemulangan jenazah juga dipersulit.
Adapun sang anak sudang dinyatakan meninggal sejak pukul 17.00 WIB.
Saat itu, anaknya berada di dalam ruangan hampir sekitar empat jam dan tak ada petugas yang melakukan pemeriksaan.
Baca: Ditolak Rumah Sakit, Seorang Kakek di Bandung Meninggal di Angkot, Dimakamkan dengan Protokol Corona
Baca: Ditolak Istri Setelah Bebas dari Penjara, Napi Asimilasi di Padang Nekat Bakar Rumah Mertuanya
Baru setelah pukul 21.00 WIB, ada seorang perawat yang baru mulai shift kerja masuk ke ruangan anaknya.
Rydha mengatakan, jika perawat tersebut terkejut mendapati buah hatinya sudah membeku.
"Dia kaget melihat anak saya sudah membeku dan membuat murka suami saya," terang Rydha, dilansir oleh Kompas.com.
Kedua orangtua bayi tersebut akhirnya memaksa membawa pulang sendiri jenazah anaknya.
Fery murka karena tidak kunjung ada kepastian dari pihak rumah sakit.
Baca: Ibu Muda Positif Corona Meninggal setelah Lahirkan Bayi Kembar, 1 Anaknya Menyusul Wafat
Baca: Bayi 1 Bulan di Grobogan Positif Corona, Lahir Prematur, Alami Sesak Napas Sepulang dari Rumah Sakit
RSUP M Djamil Padang Buka Suara
Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi (PPDI) RSUP M Djamil Padang, Gustianov belum bisa memberikan keterangan saat dikonfirmasi terkait hal itu.
Gustianov menyatakan, pihaknya akan memberikan keterangan lebih lanjut nantinya.
Ia mengaku masih mengumpulkan informasi dan keterangan lain saat kejadian tersebut.
"Kami sedang kumpulkan data dan keterangan. Nanti, kami akan berikan keterangan resmi," jelas Gustavianof.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin) (Kompas.com/Kontributor Padang, Perdana Putra)