FAKTA Pasien Corona di Samarinda Ngamuk Lagi: Pukul Perawat, Ruang Karantina Dipasang Terali Besi
Pasien positif corona yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Inche Abdoel Moeis, Samarinda, Kalimantan Timur, kembali mengamuk.
Penulis: Nuryanti
Editor: Tiara Shelavie
"Psikiater nanti kita siapkan. Nanti kami assement ulang lagi, ada tenaga psikolog di karantina," terangnya.
Pukul Perawat
Direktur RSUD IA Moeis, Syarifah Rahimah mengatakan, pasien memukul perawat karena permintaannya tak dipenuhi pihak rumah sakit.
Pasien berusia 52 itu masih meminta pulang seperti peristiwa sebelumnya.
“Dia sempat pukul (kontak fisik) dengan perawat kami tadi pagi. Saya tidak mau detail cara pemukulan, tapi kondisi perawat kami tidak apa-apa,” ungkap Syarifah Rahimah, dikutip dari Kompas.com, Minggu.
Beruntung alat pelindung diri yang digunakan perawat tak sobek akibat pukulan tersebut.
Pasien itu telah berulang kali meminta pulang, tapi, rumah sakit tak bisa mengabulkan permintaannya.
"Tapi kan enggak bisa, yang bersangkutan belum sembuh," kata Syarifah.
Sebelumnya Ngamuk 2 Kali
NS merupakan seorang peserta Ijtima Dunia di Gowa, Sulawesi Selatan asal Samarinda.
Ia sempat ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP), sebelum akhirnya diketahui positif corona.
Sebelumnya, pasien tersebut meminta pulang kampung untuk merawat ibunya yang tengah sakit.
Ia pun mengamuk di ruang perawatan karena tetap ingin pulang pada Sabtu (18/4/2020).
Pasien tersebut kembali mengamuk, meski telah dibujuk oleh para petugas pada Minggu (19/4/2020).
Baca: Presiden Tanzania Sebut Temukan Pepaya dan Kambing Positif Corona, Tuding Ada Sabotase Soal Covid-19
Baca: Pembukaan Ekonomi di AS Berisiko Terhadap Meningkatnya Kembali Kasus Corona
Baca: Ibu Muda Positif Corona Meninggal setelah Lahirkan Bayi Kembar, 1 Anaknya Menyusul Wafat