Hasil Pemeriksaan PCR, Ketua Fraksi PPP DPRD Kabupaten Bangkalan Negatif Covid-19
Selama menjalani masa isolasi, ia mengikuti semua prosedur tetap (protap) yang ditetapkan Gugus Tugas Covid-19 Bangkalan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Surya Ahmad Faisol
TRIBUNNEWS.COM, BANGKALAN - Gugus Tugas Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) berdasarkan pemeriksaan menggunakan motode Polymerase Chain Reaction (PCR), Ketua Fraksi PPP DPRD Kabupaten Bangkalan, Sonhaji dinyatakan negatif covid-19, Senin (4/5/2020).
"Alhamdulillah, ini persiapan pulang. Sambung doanya Dik," kata Sonhaji mengawali kalimatnya dengan ungkapan puji syukur ketika dihubungi Surya melalui sambungan selulernya.
Politisi asal Desa Pesanggrahan Kecamatan Kwanyar, Bangkalan itu dinyatakan reaktif terpapar Covid-19 berdasarkan hasil rapid tes yang digelar di Gedung DPRD Bangkalan, Rabu (22/4/2020).
Kala itu, rapid tes dilakukan Gugus Tugas Covid-19 Bangkalan terhadap 13 Anggota Legislatif.
Empat di antaranya dinyatakan reaktif terpapar Covid-19.
Baca: Pemerintah Sudah Periksa 116.861 Spesimen, Hasilnya 74.474 Orang Negatif Covid-19
"Ketika diumumkan di grup Anggota Dewan dan saya salah satunya. Saya langsung pulang dan menghubungi istri lewat telpon agar anak-anak dikumpulkan," jelas Sonhaji.
Dukungan dari istri dan ketiga anaknya membuat Sonhaji tegar.
Malam itu juga, ia mendatangi Gedung Balai Diklat di Jalan Soekarno-Hatta untuk menjalani masa isolasi atau karantina.
Sonhaji mengungkapkan, inisiatif mendatangi Gedung Balai Diklat sebagai upaya pencegahan dini meski hasil swab PCR belum diketahui.
"Tanpa ada perintah, dengan kerendahan hati saya minta dikarantina. Saya harus menyelamatkan anak-anak dan istri, itu yang pertama. Termasuk semua warga Desa Pesanggrahan," tegasnya.
Selama menjalani masa isolasi, ia mengikuti semua prosedur tetap (protap) yang ditetapkan Gugus Tugas Covid-19 Bangkalan.
Baca: Terdapat 51 Kasus Covid-19 di Tembagapura, Pemprov Papua akan Rapid Test Karyawan Freeport
Seperti berjemur setiap hari pada pukul 10.00 WIB selama 20 menit, memakai masker, dan menjaga jarak antar sesama penghuni gedung karantina.
"Ada sekitar 20 penghuni, ada usia anak dan dewasa," ujarnya.