Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Tentang Tom Liwafa, Orang Kaya yang Bagi-bagi uang di Jalan Gunakan Mobil Porsche

Tom Liwafa bersama seorang laki-laki berkeliling jalanan pada malam hari untuk menemui kaum dhuafa dan memberikan

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Cerita Tentang Tom Liwafa, Orang Kaya yang Bagi-bagi uang di Jalan Gunakan Mobil Porsche
repro tangkap layar akun instagram @tomliwafa
Video Tom Liwafa memberikan bantuan sembako di kardus berisi mie instan dan uang tunai Rp 1,5 juta. 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA -- Di saat hujatan diberikan pada Ferdian Paleka dengan videonya yang dinilai tak sopan, dunia maya dikejutkan dengan kahadiran seorang yang dermawan membagikan sembako dan uang jutaan.

Sebuah video Tom Liwafa naik Porsce bagikan sembako dan uang Rp 1,5 juta dan beras mendadak viral di media sosial.

Dalam video viralnya itu, Tom Liwafa bersama seorang laki-laki berkeliling jalanan pada malam hari untuk menemui kaum dhuafa dan memberikan uang serta bingkisan tersebut.

Aksinya itu pun viral setelah diunggah di media sosialnya. Tom mengaku, sengaja memviralkan video tersebut untuk merespons sikap tak terpuji Youtuber Bandung.

Baca: Yuni Shara Sebut Didi Kempot Penyanyi yang Konsisten

Baca: Jangan Panik! Lakukan 4 Hal Ini Saat Terjebak di Dalam Lift yang Terjatuh

Baca: Nikita Willy Bagikan Foto Ini Satu Hari sebelum Ayahnya Tiada dan Ungkap Rasa Sayang

Baca: Ancaman Terorisme di Tengah Pandemi Covid-19 Harus Diwaspadai, Teroris Tak Kenal WFH

Lantas, siapakah Tom Liwafa yang mengaku sudah berulangkali bagi-bagi uang dan bingkisan untuk kaum dhuafa.

Tom mengaku menapaki usahanya dari nol bersama sang kakak di Kota Surabaya.

Awalnya, hanya memiliki usaha stiker dan kini sudah menjelma menjadi usaha besar. Dia kini memiliki 200 karyawan.

Berita Rekomendasi

Namun, lambat laun usahanya berkembang. Dia merambah usaha lainnya. Di antaranya, food and beverage, fashion industries dan content creator.

Keadaan sulit dari warga terdampak COVID-19 mengingatkannya saat mulai merintis usaha dari nol.

"Saya dulu miskin, saya tidak punya duit dan dulu di Surabaya ngekos satu kamar bertiga dengan kakak saya dan akhirnya jualan stiker dan bisnis itu.

Sekarang 200 karyawan," kata Tom.

Sejak kecil hidup di lingkungan sederhana, Tom Liwafa tumbuh sebagai sosok pekerja keras dengan memulai usaha stiker.

Tom mulai membuat usaha stiker di tempat kos, hingga kini menjadi pengusaha muda di berbagai bidang seperti food and beverage, fashion industries dan content creator.

"Sekarang kasian juga orang-orang.

Saya mulai dari nol jadi tau gimana, ibaratnya orang-orang menengah ke bawah sekarang makan mikir dari mana," kata dia.

Proses usaha yang dirintisnya berbuah manis, Tom Liwafa kerap disebut Crazy Rich Surabaya. Dengan keberhasilannya, Tom berprinsip untuk tetap saling berbagi.

"Saya selalu menyerukan bangga berbagi," kata dia.

Tom berharap, aksi kepeduliannya dengan berdonasi bisa menularkan motivasi kepada masyarakat.

Tak menilai berapa jumlah bantuan yang disalurkan, Tom berharap di tengah wabah semakin banyak orang berbagi.

"Saya harap temen-temen ketularan berbagi, makan ketularan makan lihat orang makan ketularan lapar. Semoga ketika saya melakukan hal yang seperti ini teman-teman melakukan hal yang sama. Berbagi itu baik," tutup Tom.

Video bagi-bagi uang dan bingkisan viral

Tom Liwafa mengunggah video saat menyiapkan bantuan sembako berupa uang tunai jutaan rupiah hingga membagikannya kepada warga di jalanan Surabaya.

Bantuan tersebut berupa uang tunai Rp 1,5 juta, mie intan dan beras 5 kilogram.

Saat dikonfirmasi, Tom mengatakan video tersebut diambil Senin (4/5/2020) saat itu Tom dan rekannya berkeliling dan menemui warga di jalanan Surabaya.

"Kemarin itu bantuan mie instan yang diatasnya saya kasih Rp 1,5 juta.

Saya rutin mengadakan aksi donasi, rutin sumbang-sumbang," kata Tom Liwafa kepada SURYA.co.id, Rabu (6/5/2020).

Prinsip berbagi yang dipegang pria Surabaya ini telah diterapkannya puluhan kali selama masa pandemi corona dengan membantu warga terdampak, tenaga medis maupun menyalurkan satu truk APD melalui Pemkot Surabaya.

"Mau itu pengusaha non pengusaha, tidak harus besar kalau hanya bisa membeli makanan ya beli makanan. Kalau bisanya beras ya beras," papar Tom.

Tom menyadari banyak warga yang menghadapi masa sulit di tengah pandemi, alangkah baiknya untuk saling berbagi.

"Karena orang sekarang ini banyak yang tidak kerja, mungkin tidak ada masalah untuk orang yang tau digital tapi orang di pinggir jalan, stay at home atau segala macam, bantuan pemerintah mungkin belum cepat ya bisa kelaparan," kata dia.

"Mereka pendapatannya kurang dari Rp 50 ribu perhari, kadang tidak sampai segitu," lanjut dia.

Tujuan mulia di balik video viral Tom Liwaja bagi-bagi uang

Seorang pengusaha muda sekaligus Crazy Rich Surabaya ini sengaja memviralkan videonya saat bagi-bagi uang Rp 1,5 juta di tiap bingkisan sambil naik Porsche.

Hal itu selain merespons perilaku buruk YouTuber Bandung, Ferdian Paleka yang telah membagikan bingkisan berisi sampah dan batu kepada para waria.

Tom, Liwafa, ternyata memiliki tujuan mulia lainnya. Yakni, ingin makin banyak orang terjun langsung membantu warga kesusahan, apalagi di saat pandemi COVID-19 ( virus corona).

Tom Liwafa yang kerap dijuluki Crazy Rich Surabaya menanggapi video viral youtuber bagikan sembako sampah tersebut dengan cara lain yaitu memberikan bantuan sembako dan uang jutaan rupiah di dalam kardus.

"Kita buktikan bahwa kita yang muda-muda ini yang biasanya bikin konten juga, di Indonesia itu banyak orang baik jangan berfokus pada hal-hal bersifat t****. Orang ngasih donasi malah dikasih sampah itu orang gila itu," kata Tom Liwafa.

Tom memilih untuk memberikan donasi membantu warga terdampak Corona di Surabaya dengan membagikan uang Rp 1,5 juta di dalam kardus berisi mie instan dan juga beras 5 kilogram.

Ia membagikan sembako tersebut kepada orang-orang yang ditemui di jalanan.

Mengendari mobil Porsche, Tom dan rekannya menemui tukang sapu, tukang becak, tukang sate dan orang yang tidur di jalan untuk membagikan uang tunai jutaan rupiah dan sembako.

"Kita butuh orang baik di Indonesia. Baik itu baik berkomentar, baik berucap atau baik berbagi," kata dia.

Di tengah pandemi corona, Tom mengaku ingin memberikan motivasi dan hal positif kepada masyarakat untuk saling membantu warga terdampak.

"Semoga saya melakukan hal seperti ini, semoga teman-teman melakukan hal yang sama. Tidak harus besar tapi kalau cukup membeli makanan ya beli makanan karena di masa pandemi ini semua elemen harus membantu. Ini akan terus akan saya lakukan, berlanjut," tutup Tom.

Naik mobil mewah Porsche cari orang miskin di jalanan Surabaya

Dalam video yang diunggah di akun Instagram-nya, @tomliwafa, Tom terlihat memasukkan lembaran uang Rp 100.000 ke beberapa kardus.

Selain uang, juga terdapat mi instan dan beras 5 kilogram.

Tom bersama temannya kemudian menaiki Porsche dan berkeliling memberikan kardus berisi uang, mi, dan beras ke sejumlah warga yang ditemui di jalan.

Dalam video itu, Tom terlihat membagikan bantuan ke warga yang tidur di jalanan, penjual sate, petugas kebersihan, bahkan tukang becak.

Tampak rasa syukur dari wajah semua warga yang menerima bantuan dari Tom, bahkan ada yang sujud syukur.

"Menanggapi video yang lagi viral itu, kita buktikan bahwa kita yang muda-muda ini yang biasanya bikin konten juga.

Di Indonesia itu banyak orang yang lebih baik.

Jangan kita terfokus pada hal-hal yang bersifat to***.

Orang-orang ngasih donasi malah dikasih sampah, itu orang gila," kata Tom dalam videonya.

Saat dikonfirmasi, Tom mengatakan, video donasi uang dalam kardus mi itu dibuat untuk menanggapi konten video YouTuber Ferdian Paleka yang viral belakangan ini.

Diketahui, Ferdian melakukan prank dengan memberikan kardus berisi sampah kepada beberapa waria di jalan.

Video itu dibuat pada Senin (4/5/2020) malam, di mana Tom dan temannya berkeliling ke sejumlah jalan protokol di Surabaya.

"Itu kemarin, memang kan sebenarnya untuk merespons salah satu YouTuber di Bandung (Ferdian Paleka).

Itu kan menurut saya kurang bagus.

Makanya saya merespons dengan cara yang positiflah kalau bisa," ujar Tom saat dihubungi Kompas.com (jaringan SURYA.co.id), Selasa (5/5/2020).

"Bagi-bagi tetap menggunakan kardus Indomie, tapi di Indomie-nya saya kasih uang.

Jadi selain berisi Indomie, di dalam kardus ada uangnya Rp 1,5 juta," kata Tom menambahkan.

Di sisi lain, pria berusia 29 tahun ini mengaku senang bisa berbagi kepada masyarakat kurang mampu.

Sebab, sebelum dirinya sukses sebagai pengusaha seperti saat ini, Tom pernah merasakan hidup penuh kekurangan.

Passion di bidang kewirausahaan

Di akun instagramnya dia menyebut diri sebagai pengusaha yang memiliki passion di bidang kewirausahaan, industri mode, pemasaran digital & pengembangan diri ⁣.

Tom juga mengakui dirinya sebagai mantan orang miskin yang peduli.

Seperti yang dia tulis saat mengunggah video donasinya di akun Instagram berikut ini:

"Semoga kebaikan ini menular !

Mau di bilang riak silahkan , yang penting kita tulus dalam hati memang pengen sumbang.
.
Sumbangan ini 50% dari saya 50% dari uang donasi temen temen @entrepreneursvscorona .
.
Yang komen baik tak kasih pulsa 100k buat 3 orang !!
.
Kita butuh banyak orang baik di indonesia , baik itu baik berkomentar , baik berucap , atau baik dalam berbagi !!!
.
Dari tom liwafa
Mantan orang miskin yang peduli. Viralkan !!!
.
With @randyprmn @entrepreneursvscorona".

Sudah 10 kali

Bantuan kepada warga terdampak Covid-19 bukan kali pertama ia lakukan.

Setidaknya, sudah 10 kali Tom menyalurkan bantuan berupa sembako dan uang tunai kepada warga kurang mampu di Surabaya.

"Memang saya senang bagi-bagi.

Pemberian bantuan ini bukan kali pertama ya, saya sudah beberapa kali memberikan bantuan.

Mungkin sudah hampir 10 kali.

Di masa pandemi Covid-19 ini memang saya lumayan sering berbagi," ujar Tom.

"Sebenarnya enggak (satu kardus berisi uang).

Jadi di satu kardusnya itu selain mi instan, ada uang Rp 1,5 juta, sedikit kok.

Kalau misal (satu kardus) semua (berisi uang) banyak sekali.

Saya enggak mau bohong juga," ujar Tom menambahkan.

Tom mengatakan, selain memberikan bantuan kepada warga, ia juga memberikan bantuan kepada tenaga medis di Surabaya.

Bantuan itu berupa alat pelindung diri (APD) yang disalurkan melalui Pemerintah Kota Surabaya dan diterima langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Pemkot Surabaya kemudian mendistribusikan bantuan tersebut kepada tenaga medis di rumah sakit.

"Tiga hari kemarin hari, Sabtu (2/5/2020), kebetulan saya juga ngasih donasi satu truk APD ke Pemkot Surabaya dan diterima langsung Ibu Risma," kata Tom.

Ia menyebutkan, secara keseluruhan biaya yang sudah dikeluarkan untuk donasi lebih dari Rp 100 juta.

Selain menggunakan uang pribadi, bantuan tersebut berasal dari sumbangan komunitas Entrepreneurs Vs Corona atau pengusaha melawan corona.

"Uang ratusan juta itu bukan dari saya sendiri, melainkan juga ada dari teman-teman komunitas yang menyumbang, digabung sama uang saya.

Jadi enggak berlebihan sih kalau saya ngomongnya ratusan juta," ujar Tom yang juga aktif di Hipmi dan Kadin.

Ia memastikan bahwa bantuan serupa akan terus berlanjut untuk mengurangi beban masyarakat berpenghasilan rendah, terutama warga yang terdampak langsung pandemi Covid-19.

Tom mengatakan, saat ini fokusnya dialihkan untuk membantu warga kurang mampu.

Keuntungan dari bisnis yang ia geluti sengaja disumbangkan kepada mereka yang membutuhkan. "

(Pemberian donasi) akan terus berlanjut sampai corona selesai.

Kalau corona selesai, ya sudah saya nanti fokus ke bisnis.

Sekarang tetap fokus ke bisnis, cuma memang menurut saya marketing sekarang itu biayanya bukan lagi untuk bikin-bikin baliho atau pamflet, tapi lebih baik disumbang-sumbangkan saja," kata dia.

Terlebih lagi, menurut dia, warga yang menerima bantuan darinya mengaku tidak memiliki cukup uang, bahkan untuk sekadar makan.

Tom berharap apa yang dilakukannya bisa menginspirasi orang banyak untuk berbuat lebih baik, terutama kepada warga yang memang membutuhkan.

"Semoga masyarakat yang melihat, netizen yang melihat itu mungkin bisa terinspirasi.

Soalnya kan kayak kita ngomong, kita lihat di YouTube, lihat di TV, orang makan itu kan kadang-kadang kita ikut lapar.

Semoga dengan melihat video saya, orang-orang juga ikut tergerak hatinya untuk membantu juga," tutur Tom Liwafa. (Nur Ika Anisa)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Profil Tom Liwaja, Pengusaha Stiker dari Nol, Kini Sukses & Punya 4 Usaha, Suka Berbagi pada Dhuafa,

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas