Diduga Bermotif Asmara, Pria Bitung Aniaya Mahasiswa yang Sembunyi di Bawah Ranjang
Terduga pelaku menaruh rasa curiga ada yang tidak beres di dalam kamar, seperti ada seorang laki-laki di dalam kamar sang istri
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Manado Christian Wayongkere
TRIBUNNEWS.COM, BITUNG - Kasus penganiayaan hingga mengakibatkan nyawa korban melayang kembali terjadi di Pulau Lembeh, Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Kamis (9/5/2020) sekitar pukul 11.30 Wita.
Kasus ini menambah deratan kasus selang tahun 2020 menjadi 4 kasus.
Warga di Kelurahan Pintu Kota Kecamatan Lembeh Utara lingkungan I RT 02 dikejutkan dengan peristiwa penganiayaan menggunakan senjata tajam (sajam).
Seorang pria Refly Mangunsihi (25), warga setempat nampak keluar bersimbah dari dari rumah pasangan suami istri (Pasutri) perempuan SM alias Stef (35) dan lelaki FM alias Fadli (38).
Dari keterangan yang dihimpun Tribun Manado siang itu, oleh FM memergoki pria Refly sedang berada di dalam kamar perempuan SM.
Awalnya lelaki FM pulang dari kerja.
Baca: Solusi PKS di Tengah Ancaman Tingginya Pengangguran dan Kemiskinan Akibat Pandemi Corona
Sampai di rumah mau menemui istrinya. Namun muncul rasa curiga sang istri ada di dalam kamar dengan kondisi pintu terkunci dari dalam.
Terduga pelaku menaruh rasa curiga ada yang tidak beres di dalam kamar, seperti ada seorang laki-laki di dalam kamar sang istri.
Dia Kemudian mengambil kunci, lalu saat masuk ke dalam kamar.
Betapa terkejutnya dia, ketika melihat ada seorang pria di bawah tempat tidur.
FM kemudian keluar kamar pergi ambil sajam jenis parang (sanggut) lalu mengangkat kasur dan papan tempat tidur.
Saat itulah terduga pelaku melihat kaki pria RM, lalu melakukan penganiayaan dengan sajam itu ke arah kaki sebelah kiri, tangan dan kepala korban.
Baca: Didi Kempot Meninggal Dunia, Tarzan Srimulat Imbau Warga Solo Kibarkan Bendera Setengah Tiang
Korban sempat lolos dari 'cengkraman' terduga pelaku, berhasil melarikan diri dari dalam rumah dengan kondisi bersimbah darah.
Lalu dilihat warga sekitar dan menolongnya membawa dengan sepeda motor ke rumah sakit, oleh pria bernama Eron Tamailang.
Atas peristiwa itu, Polek Lembeh Selatan melalui KA SPKT Bripka Yongky P bersama piket Intel Bripka Binhur Muhede langsung mendatangi tempat kejadian perkara.
"Iya, benar. Telah terjadi penganiayaan menggunakan sajam dan seorang pria akhirnya meninggal," kata Kapolsek Lembeh Selatan Iptu Reymond Sandewana memberi keterangan, Kamis (7/5/2020).
Saat di TKP, jajaran Polsek langsung mengamankan terduga pelaku tanpa perlawanan beserta barang bukti sajam jenis parang,lalu diamankan ke Mapolsek Lembeh Selatan.
Baca: Ruben Onsu Bongkar Fakta soal Jumlah Ajudan Pribadi Anak-anaknya, Nikita Mirzani Sampai Syok
Korban yang keseharian berprofesi sebagai seorang mahasiswa meninggal dunia saat di rumkital dr Wahyu Slamet Bitung.
Menurut kapolsek peristiwa berdarah ini di picu karena dugaan perselingkuhan, dilakukan istri terduga pelaku yang kesehariannya berprofesi sebagai tenaga harian lepas (THL) di sebuah kelurahan di Kecamatan Lembeh Utara.
"Pelaku diamankan tanpa perlawanan. Atas perbuatanya diancam 15 sampai 20 tahun penjara, karena melanggar pasal 338 KUHP," tandas Kapolsek.(crz)
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Ketahuan Sembunyi di Bawah Ranjang, Mahasiswa Ini Dianiaya Pakai Parang, Sempat Lari Bersimbah Darah