Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nasib Pilu 2 ABK Asal Sumsel di Kapal China Sebelum Meninggal, Makan Umpan Ikan dan Minum Air Laut

Dua pemuda warga Sumatera Selatan yang meninggal dunia setelah menjadi anak buah kapal

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Nasib Pilu 2 ABK Asal Sumsel di Kapal China Sebelum Meninggal, Makan Umpan Ikan dan Minum Air Laut
Nando Zein/Tribun Sumsel
Kapolres OKI, AKBP Alamsyah Palupessy saat melakukan kunjungan kerumah orangtua korban ABK, di Desa Serdang Menang, Kecamatan SP Padang, OKI, Jumat (8/5/2020) Sore. 

Keduanya masuk bekerja melalui PT. Karunia Bahari Samudera (KBS), yang berlokasi di Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Pemalang.

Rika Andri yang merupakan kakak perempuan dari Sepri, menceritakan keduanya pertama kali meninggalkan desa sudah sekitar setahun yang lalu.

Rika Andri (kanan) kakak kandung dari Sepri dan foto Sepri semasa hidup (kiri).
Rika Andri (kanan) kakak kandung dari Sepri dan foto Sepri semasa hidup (kiri). (istimewa)

Baca: Maverick Vinales Tenang Motornya Sudah Mulai Ngacir

Baca: Politikus PKS Sebut Banyak Pasal Dalam RUU Cipta Kerja Berpotensi Merugikan Pekerja

Baca: Kronologi 10 Ribu Warga India Terpapar Gas Beracun, Mata seperti Terbakar Dikira Kena Disinfektan

"Sekitar Februari 2019 adik saya pergi ke Jawa untuk bekerja, dan sejak itulah tidak ada lagi komunikasi dengannya atau hilang kontak," ucapnya saat dimintai keterangan, Jum'at (8/5/2020).

Setelah sekian lama menunggu, pihak keluarga pun akhirnya mendapatkan informasi dari perusahaan.

Berita Rekomendasi

"Barulah pada tanggal 6 Januari 2020 lalu kami mendapatkan informasi melalui telepon dari pihak perusahaan," jelasnya.

Lebih lanjut, Rika menceritakan saat itu pihak perusahaan menyuruh keluarga untuk datang kesana dengan menanggung seluruh biaya transportasi.

"Awalnya perusahaan tidak menceritakan mengenai kematian adik saya, hanya saja kami disuruh datang terlebih dahulu kesana.

Kami sempat menolak karena tidak memiliki ongkos, tetapi perusahaan menyatakan akan membayar biaya perjalanan pulang pergi. Jadi kami memutuskan berangkat kesana," ujarnya.

Setelah sampai ditujuan yang dimaksud, barulah keluarga dibertahu kalau Sepri sudah meninggal pada tanggal 21 Desember 2019.

"Begitu saya ketemu dengan pihak perusahaan, kita dikejutkan dengan kabar kalau Sepri sudah meninggal karena sakit dan jenazahnya sudah dimakamkan di Cina, kami menerima hal tersebut," ungkapnya.

Ditambahkan Rika, tidak lama berselang setelah mengetahui hal yang sebenarnya dari pemberitaan yang telah viral, keluarga langsung menghubungi kembali perusahaan.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas