Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nasib Pilu 2 ABK Asal Sumsel di Kapal China Sebelum Meninggal, Makan Umpan Ikan dan Minum Air Laut

Dua pemuda warga Sumatera Selatan yang meninggal dunia setelah menjadi anak buah kapal

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Nasib Pilu 2 ABK Asal Sumsel di Kapal China Sebelum Meninggal, Makan Umpan Ikan dan Minum Air Laut
Nando Zein/Tribun Sumsel
Kapolres OKI, AKBP Alamsyah Palupessy saat melakukan kunjungan kerumah orangtua korban ABK, di Desa Serdang Menang, Kecamatan SP Padang, OKI, Jumat (8/5/2020) Sore. 

TRIBUNNEWS.COM, KAYUAGUNG -- Dua pemuda warga Sumatera Selatan yang meninggal dunia setelah menjadi anak buah kapal (ABK) kapal China mengalami penderitaan sebelum dilarung.

Pemuda tersebut yaitu Sepri dan Ari (24).

Keduanya adalah ABK kapal Cina Long Xing 629 yang jenazahnya langsung dilarung ke laut tercatat sebawai warga Desa Serdang Menang, Kecamatan SP Padang, Kabupaten OKI.

Rika Andri yang merupakan kakak dari Sepri menyimpan luka yang mendalam setelah mengetahui cerita sebenarnya selama almarhum bekerja.

"Kami sangat sedih mendengar cerita kalau sistem kerja adik saya sangat padat sampai 18 jam dalam sehari, dan setiap 6 jam sekali baru diberi makan, itupun memakan umpan pancing saja.

Sedangkan minumnya air laut yang sudah difilter, hati sapa yang tidak sakit mendengar penderitaan almarhum selama bekerja disana," katanya, Sabtu (9/5/2020).

Baca: FAKTA Makam di Rumah Penyekap Ibu Muda, Berisi Jasad Wanita Dililit Sarung dengan Luka Benda Tumpul

Baca: Cerita Masa Kecilnya sebagai Cewek Tomboi, Maia Estianty Diskak Mat Saat Luna Maya Sebut Ahmad Dhani

Baca: 980 Burung Diselundupkan Ke Surabaya, Digagalkan Petugas Karantina Tanjung Priok

Baca: Pelaku Industri Konstruksi Terima Penghargaan Karena Tetap Eksis di Tengah Pandemi Covid-19

Selain itu pula, kekecewaan kian bertambah setelah gaji yang dibayarkan pihak perusahaan yang tidak sesuai dengan perjanjian kontrak.

Berita Rekomendasi

"Sampai adik saya meninggal, gaji belum juga dibayarkan, barulah setelah berita viral beredar perusahaan membayar gaji tersebut.

Namun yang diterima sangat tidak sesuai, terhitung bekerja selama 10 bulan, tetapi yang dibayar hanya 6 bulan dengan jumlah keseluruhan Rp. 6.750.000," jelasnya.

Disampaikan Rika, pihak keluarga sangat kecewa dengan pihak perusahaan yang dinilai tidak mampu mengedepankan hak-hak karyawan sesuai isi surat kontrak kerja.

"Pokonya kita tidak terima dengan semua yang telah dialami almarhum," tegasnya sembari mengatakan akan segera menempuh jalur hukum.

Tadinya Disebut Dimakamkan Bukan Dilarung

Keluarga Sepri (24), ABK kapal China merasa kaget setelah tahu dia meninggal dan dibuang di laut.

Selain Sepri, temannya Ari (24) sama-sama warga Desa Serdang Menang, Kecamatan SP Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan juga diceburkan ke laut.

Keduanya masuk bekerja melalui PT. Karunia Bahari Samudera (KBS), yang berlokasi di Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Pemalang.

Rika Andri yang merupakan kakak perempuan dari Sepri, menceritakan keduanya pertama kali meninggalkan desa sudah sekitar setahun yang lalu.

Rika Andri (kanan) kakak kandung dari Sepri dan foto Sepri semasa hidup (kiri).
Rika Andri (kanan) kakak kandung dari Sepri dan foto Sepri semasa hidup (kiri). (istimewa)

Baca: Maverick Vinales Tenang Motornya Sudah Mulai Ngacir

Baca: Politikus PKS Sebut Banyak Pasal Dalam RUU Cipta Kerja Berpotensi Merugikan Pekerja

Baca: Kronologi 10 Ribu Warga India Terpapar Gas Beracun, Mata seperti Terbakar Dikira Kena Disinfektan

"Sekitar Februari 2019 adik saya pergi ke Jawa untuk bekerja, dan sejak itulah tidak ada lagi komunikasi dengannya atau hilang kontak," ucapnya saat dimintai keterangan, Jum'at (8/5/2020).

Setelah sekian lama menunggu, pihak keluarga pun akhirnya mendapatkan informasi dari perusahaan.

"Barulah pada tanggal 6 Januari 2020 lalu kami mendapatkan informasi melalui telepon dari pihak perusahaan," jelasnya.

Lebih lanjut, Rika menceritakan saat itu pihak perusahaan menyuruh keluarga untuk datang kesana dengan menanggung seluruh biaya transportasi.

"Awalnya perusahaan tidak menceritakan mengenai kematian adik saya, hanya saja kami disuruh datang terlebih dahulu kesana.

Kami sempat menolak karena tidak memiliki ongkos, tetapi perusahaan menyatakan akan membayar biaya perjalanan pulang pergi. Jadi kami memutuskan berangkat kesana," ujarnya.

Setelah sampai ditujuan yang dimaksud, barulah keluarga dibertahu kalau Sepri sudah meninggal pada tanggal 21 Desember 2019.

"Begitu saya ketemu dengan pihak perusahaan, kita dikejutkan dengan kabar kalau Sepri sudah meninggal karena sakit dan jenazahnya sudah dimakamkan di Cina, kami menerima hal tersebut," ungkapnya.

Ditambahkan Rika, tidak lama berselang setelah mengetahui hal yang sebenarnya dari pemberitaan yang telah viral, keluarga langsung menghubungi kembali perusahaan.

"Setelah kami menghubungi perusahaan dan mendapatkan perihal yang sebenarnya kalau jenazah tidak dimakamkan justru dibuang ke laut.

Karena itu kami tidak terima karena merasa telah dibohongi, untuk selanjutnya saya meminta dilakukan penyelidikan karena selama ini Sepri tidak memiliki riwayat penyakit apapun," tegas Rika. (*)

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Terkuak Kehidupan 2 Mendiang ABK Asal OKI Selama di China, Makan Umpan Pancing Hingga Minum Air Laut

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas