3 Misteri Dalam Kasus Pembuhan Siswi SMP di Jambi, Bercak Darah Hingga Sepeda Motor yang Raib
Kasus pembunuhan siswi SMP di Tanjung Jabung Barat, Jambi, hingga kini masih menyisakan misteri.
Editor: Adi Suhendi
![3 Misteri Dalam Kasus Pembuhan Siswi SMP di Jambi, Bercak Darah Hingga Sepeda Motor yang Raib](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pembunuhan-inah-siswi-smp-1-betara-polisi-melakukan-olah-tkp.jpg)
Tersangka hanya membunuh korban dengan cara mencekik menggunakan tangannya.
Namun, polisi akan terus menganalisis hal tersebut.
Ketiga, di mana kendaraan sepeda motor yang dibawa korban saat bertemu dengan tersangka.
Baca: YLKI dan Greenpeace Sesalkan Peluncuran Produk Air Minum Dalam Kemasan Galon Sekali Pakai
Berdasarkan keterangan tersangka, dia mengaku hanya membunuh dan mengambil HP korban, sementara sepeda motor korban di tinggal di lokasi kejadian.
"Kita hanya menemukan satu buah anak kunci dari motor milik korban yang ditinggalkan di TKP menurut keterangan tersangka," katanya.
"Beberapa barang bukti sudah kita amankan, hanya kurang satu yaitu barang bukti kendaraan milik korban yang menurut keterangan tersangka saat itu di tinggal di TKP," ucapnya.
Apakah pembunuhan tersebut telah direncanakan oleh korban?
Kapolres mengatakan bahwa pihaknya masih mendalami hal tersebut.
Kronologi penangkapan tersangka
Tim Petir Polres Tanjung Jabung Barat mengungkap kasus misteri pembunuhan di Pematang Lumut, Kecamatan Betara.
Tim Petir berhasil mengamankan pemuda berinisial F di wilayah Pengabuan Tanjabbar.
"Ditangkap di Pengabuan Tanjabbar, 1 pemuda diduga pelaku pembunuhan ditangkap Tim Petir Res Tanjabbar dengan BB satu buah HP milik Korban," Kapolres Tanjabbar, AKBP Guntur Saputro dalam konferensi pers di Polres Tanjabbar, Kamis (7/5/2020).
Kapolres menyebutkan bahwa tersangka diselidiki dari like facebook akun tersangka kepada korban.
Tersangka diketahui baru berkenalan dengan korban melalui grup Whatsapp dan menjalin komunikasi satu minggu.
Baca: Video Bullying Ferdian Paleka Direkam Ponsel Milik Tahanan, Polisi yang Jaga dan Atasannya Diperiksa