Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

FAKTA Satu Keluarga di Bantaeng Bunuh Remaja dan Sandera 3 Warga, Motif Malu hingga Dugaan Kerasukan

Satu keluarga di Bantaeng, Sulawesi Selatan diamankan, atas kasus pembunuhan dan penyanderaan.

Penulis: Nuryanti
Editor: Ifa Nabila
zoom-in FAKTA Satu Keluarga di Bantaeng Bunuh Remaja dan Sandera 3 Warga, Motif Malu hingga Dugaan Kerasukan
Polres Bantaeng via Tribun Timur
Pembunuhan anak kandung oleh keluarga di Bantaeng 

TRIBUNNEWS.COM - Satu keluarga di Bantaeng, Sulawesi Selatan diamankan atas kasus pembunuhan dan penyanderaan.

Mereka diduga terlibat dalam pembunuhan seorang remaja berinisial RO (18), yang juga anggota keluarga mereka.

Sementara itu, satu keluarga tersebut juga menyandera tiga warga yang melintas di depan rumah mereka.

Berikut fakta yang Tribunnews.com rangkum dari berbagai sumber:

Orang yang Diamankan Polisi

Dikutip dari TribunTimur.com, Minggu (10/5/2020), aksi pembunuhan dan penyanderaan ini dilakukan D (50), bersama 8 orang anggota keluarganya lainnya.

Mereka adalah istri D yakni A (50), anak D berinisial R (30), H (28), N (21), A (20), dan S (14).

Berita Rekomendasi

Polisi juga mengamankan dua orang menantu D yakni A (40), dan R (24).

Baca: Kronologi Serta Motif Ayah Bunuh Anak Gadisnya di Bantaeng dan Sempat Sandera Warga

Baca: Sempat Diduga Kesurupan, Terungkap Motif Keluarga di Bantaeng Bunuh Anaknya, Ini Penjelasan Polisi

Baca: VIDEO Polisi Tangkap Paksa Keluarga Pembunuh Anak di Bantaeng, Jeritan hingga Tiarap

Adapun warga yang disandera satu keluarga tersebut adalah S (45), I (18), dan E (25).

E mengalami luka sobek di kepala akibat sabetan parang, dan S mengalami luka gores pada bagian telinganya.

Dalami Pelaku Utama

Masih dikutip dari laman yang sama, Kapolres Bantaeng, AKBP Wawan Sumantri mengatakan, pihaknya tengah mendalami siapa pelaku utama dari kasus pembunuhan dan penyanderaan tersebut.


"Kita masih dalami siapa pelaku utama yang eksekusi korban. Sedang didalami yang gorok leher korban sampai tewas. Termasuk juga motifnya," ungkapnya.

Ia menyebut, mereka dikenai pasal kekerasan terhadap anak dan pembunuhan.

"Untuk kasus penyanderaan dan penganiayaan terhadap tiga korban, akan dilakukan proses hukum dan pemberkasan secara terpisah dengan penerapan pasal penganiayaan," jelasnya.

Pembunuhan Anak Kandung di Bantaeng
Pembunuhan Anak Kandung di Bantaeng (Istimewa via Tribun Timur)

RO Dibunuh karena Keluarga Malu

Dikutip dari TribunTimur.com, Minggu, dari hasil pemeriksaan polisi, korban dibunuh karena siri’.

Siri' merupakan istilah bahasa Bugis-Makassar yang menggambarkan keadaan tertimpa malu atau terhina dalam masyarakat.

Wawan mengatakan, keluarga tersebut malu karena RO telah berhubungan badan dengan S atau warga yang jadi korban penyanderaan.

Mereka malu karena S ternyata merupakan sepupu dari RO sendiri.

"Keluarga merasa malu karena korban telah berbuat atau berhubungan badan dengan S," ujarnya.

Baca: Ritual Ilmu Hitam Sadis di Bantaeng, Seorang Gadis Ditebas, Darahnya Ditadah di Bawah Kolong

Baca: Sosok Eksekutor Pembunuh Anak Kandung di Bantaeng, Satu Pelaku Penguasa di Keluarga

Baca: Pelaku Pembunuhan Anak Kandung di Bantaeng Sempat Sandera Warga yang Melintas, 1 Orang Luka Parah

Menurutnya, RO meninggal dengan cara dipukul dengan kayu dan dibacok dengan golok.

Hasil penyidikan sementara, yang menjadi eksekutor pembunuhan ada dua orang, yakni kedua kakak lelaki korban yakni R dan A.

Penyidik Satreskrim Polres Bantaeng bakal melakukan pemeriksaan terhadap orang yang sempat disandera oleh keluarga tersebut.

Jenazah RO dibawa ke RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng, untuk dilakukan Visum Et Repertum.

Korban I Disandera karena akan Dinikahkan dengan RO

Warga setempat bernama AH mengatakan, I disandera oleh para pelaku karena akan dinikahkan dengan RO.

Ia menyebut, para pelaku seperti kerasukan setan saat menikahkan RO dengan I.

"Disandera tapi mau dinikahkan dengan RO," ujarnya, dikutip dari TribunTimur.com, Minggu.

I salah dalam mengucapkan kata yang diinginkan oleh pelaku, sehingga yang mendapat hukuman adalah RO.

I beberapa kali salah dalam pengucapan, sehingga terdapat beberapa luka tebasan parang di punggung RO.

Mayat korban RO (18) ditemukan di rumah terduga pelaku
Mayat korban RO (18) ditemukan di rumah terduga pelaku (Polres Bantaeng)

Seret Warga ke Dalam Rumah

Dikutip dari Kompas.com, warga bernama A menjelaskan, pelaku D keluar rumah lalu membacok seorang warga di jalan.

Pria ini kemudian menyeret dua warga ke dalam rumahnya seperti orang yang kerasukan.

"Kerasukan satu keluarga, sandera orang, dan sembarang mereka ngomong," kata A, Minggu.

Baca: Polisi Ungkap Fakta Berbeda Soal Motif Satu Keluarga Bunuh Remaja Perempuan 16 Tahun di Bantaeng

Baca: UPDATE Kasus Anak Perempuan 16 Tahun Dibunuh Satu Keluarga di Bantaeng: Motif hingga Sosok Eksekutor

Baca: Masuk ke Kamar Gadis, Pemuda di Bantaeng Ini Panik Setelah Kena Tendang

Saat polisi tiba di lokasi, mereka langsung melakukan negosiasi.

Namun, proses negosiasi berjalan alot lantaran D bertahan di rumah panggung sambil menenteng senjata tajam dan berteriak tanpa alasan.

Polisi akhirnya masuk ke dalam rumah secara paksa dan menangkap pelaku.

(Tribunnews.com, TribunTimur.com/Firki Arisandi/Achmad Nasution, Kompas.com/Kontributor Bone, Abdul Haq)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas