Ridwan Kamil Beberkan Penyebab Data Penerima Bantuan di Jawa Barat Melonjak saat Pandemi Corona
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengungkapkan penyebab adanya lonjakan data warga penerima bantuan khususnya saat pandemi Corona sekarang.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Ayu Miftakhul Husna
"Jadi di Jawa Barat dua per tiga warganya meminta bantuan ke negara," jelas Ridwan Kamil.
"Yang tadinya kita hanya mensubsidi 9 juta jiwa, sekarang kami harus mensubsidi 38 juta dari 50 juta jiwa," lanjutnya.
Ridwan Kamil kemudian menyampaikan penyebab adanya lonjakan data tersebut.
Para warga mengira, bantuan yang diberikan oleh pemerintah hanya ada satu pintu.
Padahal, pemerintah memiliki delapan pintu bantuan.
Di mana bantuan tersebut akan dibagikan oleh institusi yang berbeda-beda.
Serta waktu dan cara yang berbeda pula.
Diketahui, delapan bantuan tersebut adalah Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, Kartu PraKerja.
Kemudian juga ada bantuan sembako dari presiden, penggunaan dana desa, dan dana tunai dari Kementerian Sosial.
Serta dana provinsi hingga kota dan kabupaten di Jawa Barat.
Baca: Presiden Jokowi Mewanti-wanti Jajarannya soal Krisis Pangan di Tengah Pandemi Corona
Baca: Ramadan di Tengah Pandemi Virus Corona, Berikut 5 Tips Jaga Komunikasi Jarak Jauh Agar Tetap Lancar
"Untuk bansos, warga mengira bantuan pemerintah itu satu pintu," ungkap Ridwan Kamil.
"Ternyata tidak seperti itu, aslinya pemerintah kurang lebih ada delapan bantuan."
"Bantuan itu dilakukan oleh delapan institusi yang berbeda dengan waktu dan cara yang berbeda," imbuhnya.
Permasalahan soal bantuan sosial di Jawa Barat tidak hanya itu.