Penangkapan Para Pembawa Uang Palsu di Tasikmalaya: Pelaku Disergap Saat Cari 'Orang Pintar'
Satreskrim Polres Tasikmalaya berhasil mengamankan sebanyak 29.600 lembar uang palsu pecahan Rp 100.000 dari Jakarta ke wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tasikmalaya berhasil mengamankan sebanyak 29.600 lembar uang palsu pecahan Rp 100.000 dari Jakarta ke wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Uang palsu tersebut dibawa oleh dua pria asal luar daerah dalam mobil Toyota Kijang warna Silver bernomor polisi F 1763 AQ.
Kedua pria tersebut berhasil diamankan dengan barang bukti uang palsu saat Operasi Ketupat Lodaya di Pis Penjagaan Perbatasan Cikunir, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (11/5/2020).
Hal itu dibenarkan oleh Kepala Polres Tasikmalaya AKBP Hendria Lesmana.
"Dari kendaraan asal luar daerah kita geledah dan ditemujan uang palsu sebanyak 29.600 pecahan Rp 100.000 yang hendak masuk ke wilayah Kabupaten Tasikmalaya," ujar Hendria, Rabu (13/5/2020), seperti dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.
Hendria mengungkapkan, jumlah uang palsu itu jika dirupiahkan mencapai puluhan miliar.
Kemudian hasil pengembangan kasus oleh Satreskrim Polres Tasikmalaya ditemukan dua pria lagi yang menyimpan uang palsu tersebut.
Pihaknya pun terus menggali keterangan dari keempat tersangka pembawa uang palsu itu, apakah mencetak sendiri atau berkaitan dengan sebuah sindikat.
"Kita masih dalami apakah diproduksi sendiri atau berkaitan dengan sebuah sindikat," kata Hendria.
Namun, berdasarkan keterangan para tersangka jumlah uang palsu belum pernah diedarkan dan jumlahnya masih sama saat dibawa dari daerah Jakarta.
Baca: Perempuan Terduga Pengedar Uang Palsu Dibekuk Usai Membeli BBM Premium dan Ikan Kering
Kronologi penangkapan 4 pelaku pembawa uang palsu
Dikutip Tribunnews.com dari Tribun Jabar, Kasatreskrim Polres Tasikmalaya, AKP Siswo De Cuellar Tarigan mengungkapkan, para tersangka pembawa uang palsu hampir Rp 3 miliar, saat disergap sedang mencari orang pintar.
Para tersangka yang berasal dari Jakarta, Tangerang dan Cianjur tersebut tengah mencari orang pintar yang bisa mengubah uang palsu menjadi asli.
Penangkapan bermula saat jajaran Polres Tasikmalaya yang tengah melaksanakan Operasi Ketupat Covid-19 Lodaya di check point Cikunir memberhentikan sebuah kijang kapsul berplat F 1763 AQ yang ditumpangi dua tersangka, MD dan MS, warga Jakarta dan Tangerang.
Saat memeriksa bagian dalam kabin ditemukan dua ransel uang pecahan Rp 100.000.
Curiga bahwa uang tersebut palsu, petugas kemudian mengontak Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Tasikmalaya.
Baca: Senjata Rakitan dan Panah Diamankan Densus 88 Dari 2 Rumah Terduga Teroris di Tasikmalaya
Petugas KPBI yang tiba di lokasi memastikan uang pecahan Rp 100.000 yang setelah dihitung berjumlah 29.600 lembar itu ternyata uang palsu.
Petugas akhirnya menggelandang kedua tersangka ke Mapolres berikut barang bukti.
Dari pengembangan penyelidikan, petugas Satreskrim menangkap lagi dua tersangka lain, yakni NF dan JU.
Keduanya merupakan warga Jakarta dan Tangerang.
Motif 4 pelaku bawa 29.600 lembar uang palsu ke Tasikmalaya
Dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, ternyata motif para tersangka datang ke wilayah Tasikmalaya adalah untuk mencari paranormal yang diyakini bisa merubah uang tersebut menjadi asli.
"Motif para tersangka membawa uang palsu sebanyak ini ke Tasikmalaya mengaku untuk mencari paranormal," jelas Hendria.
Menurut Hendria, para tersangka mendapat informasi bahwa di Tasikmalaya ada paranormal yang bisa merubah uang palsu menjadi uang asli.
Hendria menambahkan, dari pengakuan pelaku, uang palsu itu bukan untuk diedarkan tapi hendak diberikan ke paranormal di wilayah ini.
"Meski demikian, kita tindak terkait kepemilikan uang palsunya dan kasusnya masih terus dikembangkan," tegas Hendria.
Saat ini, keempat tersangka beserta barang bukti telah diamankan di Mako Polres Tasikmalaya.
"Empat tersangka sekarang sudah dilakukan penahanan," ungkapnya.
Baca: Dikenal Tukang Tipu, Aksi Penggelapan Mobil Pria Tasikmalaya Ini Sukses Gasak 7 Kendaraan
BI Tasikmalaya angkat bicara
Mengutip dari Kompas.com, Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Tasikmalaya, Heru Saptaji mengaku, pihaknya menyayangkan masih adanya penimbun uang palsu di tengah himpitan masa sulit ekonomi saat pandemi virus corona.
"Kita sayangkan masih adanya penimbunan uang palsu, saat adanya akibat himpitan ekonomi masih ditemukan kasus ini," ujar Heru.
Heru mengatakan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Polres Tasikmalaya terkait kasus temuan uang palsu yang hendak diselundupkan oleh para pencari paranormal pengubah uang.
Pihaknya juga langsung melakukan uji analisis terkait keaslian uang palsu tersebut secara detail.
Hasil analisis BI Tasikmalaya, pihaknya tak menemukan adanya barang bukti ciri keaslian uang rupiah pada spesimen uang palsu tersebut.
Baca: Kronologis Penangkapan Pengedar Uang Palsu Dolar AS di Kuningan Jabar
"Hasil analisis barang bukti uang yang diduga palsu ini tak memiliki keaslian, kualitas hasil cetak tak ada securiy sistem atau tidak ada cetak timbul."
"Kedua, tidak adanya security logo Bank Indonesia yang tidak mengisi," ungkap Heru.
Menurut Heru, secra fisik pun dari hasil analisanya menyimpulkan bahan uang ini dari kertas biasa dan tidak sama dengan uang asli yang selama ini berasal dari serat kapas.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri/TribunJabar.id/Firman Suryaman) (Kompas.com/Irwan Nugraha)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.