Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penyerangan Pos Polisi di Paniai Dilakukan Dalam Situasi Gelap

Kapolda dan Pangdam juga langsung ke Nabire guna melihat kondisi langsung Briptu Kritian Paliling yang dirawat di RSUD Nabire.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Penyerangan Pos Polisi di Paniai Dilakukan Dalam Situasi Gelap
istimewa
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw saat menjenguk polisi korban penyerangan di Paniai, Papua 

TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA -- Pos Polisi 99 Ndeotadi Distrik Bogobaida Kabupaten Paniai, Papua diserang sekelompok orang Jumat (15/05/2020) malam.

Aksi penyerangan terjadi saat kondisi di lokasi gelap gulita. Hal itu dikatakan Kapolda Papua Irjen Pol Pauluw Waterpauw.

“Kejadian di pos Polisi 99 malam hari sekitar jam sepuluhan dalam keadaan gelap. Tiba-tiba ada penyerangan di pos,”ujar Kapolda di Nabire, Selasa (19/05/2020).

Para pelaku penyerangan kemudian menganiaya anggota Polisi Briptu Kristian Paliling dan kemudian merampas tiga pucuk senjata api dari Pos.

Menurut Kapolda, hingga kini pihaknya masih mendalami motif para pelaku melakukan penyerangan dan perampasan senjata.

“Masih kami selidiki apa pemicu aksi itu, karena hubungan anggota yang bertugas di pos dengan para pelaku sebenarnya selama ini baik-baik saja,”ungkap Kapolda.

Bahkan, hubungan masyarakat yang datang dari luar dengan masyarakat lokal setempat selama ini juga baik.

Baca: FAKTA Tenaga Medis Ogan Ilir Mogok Kerja: Hanya Digaji Rp 750 Ribu, Minta Kejelasan Rumah Singgah

Baca: Penjelasan Polisi Soal Andre Taulany dan Rina Nose Dilaporkan karena Plesetkan Marga Latuconsina

Baca: KPPU Selidiki Dugaan Praktik Kartel Harga Ritel BBM

Baca: Sosok Ari Puspita Sari, Meninggal di Usia 26 Tahun Bersama Janin 4 Bulannya, Presiden Ucapkan Duka

Berita Rekomendasi

”Mereka sudah lama membaur disana bahkan sudah beranak pinang, ada yang 10 tahun 12 tahun 15 tahun bergaul antar warga yang datang dari mana mana dengan masyarakat lokal.

Sudah seperti simbolisme mutualisme, Saling melengkapi saling menguntungkan diantara mereka. Hidupnya bagus sebenarnya, tidak ada masalah,”kata Kapolda.

Sementara Bupati Paniai Meki Fritz Nawipa mengatakan, akan tetap mengedepankan langkah persuasif terhadap masyarakat setempat dan meminta para pelaku mengembalikan senjata api yang dirampas.

“Besok saya akan naik lagi ke lokasi untuk kembali membangun rekonsiliasi, sehingga semua aktivitas bisa jalan kembali di lokasi.

Namun harapan kami supaya 3 senjata api itu bisa kembali, sehingga keadaan disana bisa stabil kembali. Kita lihat dalam beberapa hari ini ada hasil,”tutur Bupati.

Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen Herman Asaribab kembali mengatakan, bahwa kehadirannya di lokasi untuk memberikan movitasi kepada prajurit agar tetap melaksanakan tugas dengan baik.

”Yang kedua kita melaksanakan evaluasi tentang situasi yang terjadi dengan mempelajari kemudian mencari informasi baik dari tokoh-tokoh masyarakat maupun masyarakat yang ada disekitar lokasi kejadian, mulai dari kepala desa, kepala suku, dan juga yang koordinir ditempat tersebut,”terang Pangdam.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas