Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penyerangan Pos Polisi di Paniai Dilakukan Dalam Situasi Gelap

Kapolda dan Pangdam juga langsung ke Nabire guna melihat kondisi langsung Briptu Kritian Paliling yang dirawat di RSUD Nabire.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Penyerangan Pos Polisi di Paniai Dilakukan Dalam Situasi Gelap
istimewa
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw saat menjenguk polisi korban penyerangan di Paniai, Papua 

Mengenai permasalahan yang mungkin terjadi dilokasi, Polisi akan melakukan penyelidikan internal.

”Permasalahan-permasalahn yang nanti dikaitkan dengan situasi kemudian dikaitkan dengan para pelaku dan juga para anggota yang melaksanakan tugas, nanti akan dilakukan investigasi oleh kepolisian.

Kita menunggu saja hasilnya siapa pelakunya. Kalau yang melakukan kelompok yang berseberangan, atau saya biasa sebutkan saudara saudara kita yang beda pendapat, bisa aaja masyarakat juga kena.

Tetapi dia tidak menggangu masyarakat, hanya rekan kita yang bertugas disitu,”kata Pangdam.

Kapolda dan Pangdam juga langsung ke Nabire guna melihat kondisi langsung Briptu Kritian Paliling yang dirawat di RSUD Nabire.

Dalam kunjungannya di RSUD Nabire kapolda Papua menyampaikan, hari ini saya bersama bapak Pangdam, Bupati Paniai serta beberapa perwira Polda dan Kodam XVII/Cenderawasih, baik Kapolres Paniai dan Kapolres Nabire datang untuk sekaligus menjenguk anggota kita saudara Cristian paliling yang kemarin mengalami kekerasan dari sekelompok masyarakat di Ndeotadi 99.

“Kami datang ke RSUD nabire hanya mau melihat keadaan sudara Kristian Paliling dan syukur dari keterangan dokter yang menanganinya mewakili direktur rumah sakit bahwa keadaanya cukup normal.

Berita Rekomendasi

Kami lihat tadi masih ada pendarahan-pendarahan tapi keterangan para dokter sudah bisa ditangani.

Mudah mudahan kita berharap segera bisa sembuh dan boleh pulih seperti sedia kala,”ujar Kapolda.

Kapolda menyatakan keprihatinanannya atas luka yang dialami Briptu Christian Paliling, karena ada 4-5 titik yang cukup parah seperti leher, punggung, belakang kepala.

“Nampaknya penganiayaannya serius sekali, itulah yang menjadi pertanyaan kami padahal hubungan antara pelaku dengan anggota-anggota dipos yang jaraknya hanya sebelah rumah, baik, tapi kenapa bisa jadi tindak penganiayaan seperti itu, apakah ada persoalan personal atau persoalan perseorangan antara pribadi mereka, tapi kami yakin tidak,”ungkap Kapolda.

Penyelidika atau penyidikan untuk membuktikan akar penyebab atau latar belakang terjadinya kekerasan dan perampasan senjata api akan terus dilakukan.

”Sebentar kami dengan Bupati Nabire, Paniai dan Deiyai akan bicara, bagaimana persoalan ini bisa segera diselesaikan dengan baik, dalam arti kami memerlukan agar senjata yang dirampas itu bisa dikembalikan atau pelaku bisa menyerahkan diri,”ucap Kapolda.

Tentu itu adalah upaya yang terus lakukan, karena beum mengetahui permasalahan yang sebenarnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas