Perjalanan Kota Tegal dari Zona Merah Covid-19 hingga Nol Kasus: Local Lockdown Sejak Kasus Pertama
Warga Kota Tegal sedikit bisa bernapas lega setelah pasien covid-19 terakhir dinyatakan sembuh. Bagaimana perjuangan mereka lawan corona?
Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Warga Kota Tegal sedikit bisa bernapas lega setelah pasien covid-19 terakhir dinyatakan sembuh.
Dilansir corona.tegalkota.go.id, per 19 Mei 2020 Kota Tegal nol kasus, dari jumlah total tujuh kasus positif, empat dinyatakan sembuh dan 3 meninggal dunia.
Pada laman yang sama mencatatkan, hanya ada 2 pasien PDP yang masih dirawat.
Kini, Kota Tegal telah ditetapkan sebagai zona hijau covid-19.
Atas data ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal akan akhiri masa Pembatasa Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Jumat 22 Mei 2020.
Perjuangan Kota Tegal melawan pandemi covid-19 tak mudah.
Kota Tegal langsung menetapkan local lockdown sebelum pemerintah mengenal istilah PSBB.
Dikutip dari Kompas.com, Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono telah merencanakan untuk menutup akses menuju dan ke luar kota sejak 23 Maret 2020, lalu.
Keputusan ini diberlakukan saat kasus pertama positif covid-19 di Kota Tegal oleh seorang warga yang baru pulang dari Dubai, Uni Emirat Arab pada 16 Maret 2020.
Baca: Viral Video Habib Umar Assegaf Cekcok dengan Petugas PSBB di Surabaya, Polisi Ungkap 3 Kesalahannya
Baca: Tegal Berhasil Jadi Zona Hijau Setelah Masa PSBB, Kembang Api Hingga Helikopter Siram Disinfektan
Baca: Mahfud MD Ajak Umat Islam Salat Idul Fitri dan Halal Bihalal di Rumah, Imbau Tak Perlu Berkerumun
Pemerintah Kota Tegal memutuskan menutup akses masuk dengan beton MBC.
Pada 30 Maret 2020, Kota Tegal resmi menutup 35 ruas jalan dengan beton.
Pengendara hanya diberi 4 ruas jalan masuk.
Bukan hanya ditutup beton, posko dan jalur utama telah dijaga ketat oleh Pemkot Tegal.
Orang yang memasuki Kota Tegal harus menjalani pengecekan kesehatan di posko pemeriksaan.