Perjalanan Kota Tegal dari Zona Merah Covid-19 hingga Nol Kasus: Local Lockdown Sejak Kasus Pertama
Warga Kota Tegal sedikit bisa bernapas lega setelah pasien covid-19 terakhir dinyatakan sembuh. Bagaimana perjuangan mereka lawan corona?
Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Ayu Miftakhul Husna
Dilansir Kompas.com, Relaksasi PSBB diterapkan sejak 19 Mei untuk pemulihan sektor ekonomi.
Blokade jalan dengan beton MCB dibuka dan penerangan jalan kembali dinyalakan.
Selain itu, Pemkot Tegal kini telah izinkan umat Muslim menjalankan salat idul fitri.
Dikutip TribunJateng.com, pemerintah Kota Tegal bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan tokoh agama di Kota Tegal, sepakat memperbolehkan masyarakat melaksanakan salat id pada Hari Raya Idul Fitri, Selasa (19/5/2020).
Kesepakatan lain, melarang adanya kegiatan takbiran keliling di wilayah Kota Tegal.
Penutupan PSBB dan pencapaian status zona hijau itu dengan sederet kegiatan.
• Ironi di Tengah PSBB, Masyarakat Malah Berdesakan di Pusat Perbelanjaan Hingga Abaikan Jaga Jarak
Penyemprotan disinfektan dengan dua helikopter hingga kembang api
Sekda Kota Tegal Johardi mengatakan, pemerintah akan menyiapkan dua unit helikopter untuk penyemprotan disinfektan.
Selain itu, 30 kendaraan water cannon juga disiagakan untuk menyemprot sudut-sudut Kota Tegal dalam perayaan penutupan PSBB.
Selama penyemprotan yang dijadwalkan berlangsung sampai pukul 17.00 WIB, warga diimbau berada di rumah.
Tak hanya itu, Pemkot berencana menyalakan kembang api serta sirene di alun-alun Tegal pada malam harinya.
• Bukan PSBB, Bali Punya Strategi yang Dinilai Lebih Efektif Kendalikan Wabah Corona
Tenaga medis diberi penghargaan
Dibunyikannya sirene sebagai pertanda berakhirnya PSBB dilanjutkan dengan pemberian penghargaan pada para tenaga medis.
(Tribunnews.com/ Siti Nurjannah Wulandari/ Kompas.com/ TribunJateng.com)