Perjalanan Kota Tegal dari Zona Merah Covid-19 hingga Nol Kasus: Local Lockdown Sejak Kasus Pertama
Warga Kota Tegal sedikit bisa bernapas lega setelah pasien covid-19 terakhir dinyatakan sembuh. Bagaimana perjuangan mereka lawan corona?
Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Ayu Miftakhul Husna
Jika ditemukan warga yang memiliki suhu tinggi, mereka langsung diangkut dalam ambulans dan dibawa ke rumah sakit rujukan.
Meski telah melalui local lockdown, kasus positif Kota Tegal bertambah hingga 7 orang.
Bahkan mendapat kasus positif dan PDP dinyatakan meninggal dunia.
Akhirnya Pemkot Tegal mengajukan PSBB pada pemerintah dan Kementerian Kesehatan.
Kota Tegal merupakan wilayah Jawa Tengah pertama yang mengajukan PSBB.
Perlu diingat, selama masa local lockdown dan PSBB, Pemkot Tegal melalui Dinas Sosial pun memutuskan memberikan bantuan bagi masyarakat miskin.
Baca: Bamsoet Prihatin dengan Maraknya Pelanggaran PSBB
Baca: Pengusaha Kecap di Tegal Meninggal Setelah Positif Corona, 33 Karyawannya Langsung Dikarantina
Sambil menunggu keputusan dari pemerintah pusat terkait pengajuan PSBB, Kota Tegal telah bersiap dengan program bantuan melalui jaring pengamanan sosial.
Program ini menyasar warga terdampak, baik itu warga miskin, pedagang kecil, pekerja yang menjadi korban PHK, dan warga lainnya.
Kemenkes akhirnya menyetujui dan PSBB mulai diterapkan pada 23 April 2020 - 23 April 2020.
Satu tahap terdiri dari 14 hari efektif dan 1 hari digunakan untuk persiapan jelang PSBB.
Dengan demikian, PSBB di Kota Tegal berlangsung selama 30 hari.
Strategi ketat dilakukan Kota Tegal berhasil.
Kini Kota Tegal kembali menjadi zona hijau setelah pasien positif terakhir telah dinyatakan sembuh.
Usai rampungnya PSBB, Pemkot Tegal akan melakukan relaksasi.