Rumahnya Jadi Kandang Bebek, Ayam dan Merpati, Dua Lansia di Pekalongan Ini Tak Pernah Dapat Bansos
Keduanya adalah Mbah Deman (75) dan Mak Wasri (60), warga RT 8 RW 2, Dukuh/Desa Kaibahan, Kecamatan Kesesi.
Editor: Hendra Gunawan
Sekarang hanya di rumah dan yang kerja istri saya," jelas Deman.
Deman mengatakan tak ada masalah tidur bareng unggas miliknya.
"Wis biasa turu karo pitik karo meri (sudah biasa tidur bareng ayam dan bebek).
Kalau hewannya sudah besar akan dijual untuk kebutuhan makan," lanjutnya.
Roni ketua RT setempat membenarkan bahwa keluarga Deman memang belum pernah mendapat bantuan.
Baik dari pemerintah pusat maupun provinsi dan kabupaten.
"Sebenarnya Mbah Deman sudah terdata di bantuan provinsi tapi bantuannya belum turun sampai sekarang.
Untuk bantuan PKH, terus BST dan lainnya memang beliau tidak terdata," jelas Roni.
Dia sudah sering mengajukan nama Mbah Deman dan Mak Warsi untuk mendapatkan bantuan tapi tidak pernah tercatat di desa.
"Ada beberapa warga yang dinilai layak malah mendapatkan bantuan.
Ada juga yang sudah mendapatkan PKH dapat lagi bantuan BST," keluhnya.
Selaku pimpinan di lingkungannya, Roni punya kebijakan mengenai warga yang mendapat bantuan ganda.
"Kalau ada warga yang mendapatkan bantuan BST dan PKH, saya akan mencoret salah satu yang didapatkan warga tersebut.
Supaya bisa dialihkan ke warga lain yang membutuhkan," tandas dia. (Indra Dwi Purnomo)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Kisah Haru Kakek Nenek di Pekalongan Tinggal Segubuk dengan Ternak, Tak Pernah Terima Bansos