Tenaga Medis Positif Corona, Sempat Halalbihalal di Rumah Suami Sebelum Hasil Tes Swab Keluar
Seorang tenaga medis di Mataram dinyatakan positif corona. Ia sempat mengikuti halalbihalal di rumah suami sebelum hasil tes keluar.
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Pasien positif Covid-19, R (42), asal Kelurahan Pejeruk, Kecamatan Ampenan, Mataram dikabarkan sempat melakukan halalbihalal.
Acara halalbihalal tersebut digelar di rumah suaminya di Desa Darek, Lombok Tengah.
Belakangan, diketahui R telah melakukan halalbihalal di rumah suaminya sebelum hasil swab positif Covid-19 keluar pada Minggu (24/5/2020) lalu, saat Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah.
"Dari keterangan warga, yang bersangkutan ini melakukan halalbihalal dengan kurang lebih 20 orang tetangga-tetangganya," kata Kepala Desa Darek, Ismail Sahabudin, dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (26/5/2020)
Disampaikan Ismail, R merupakan tenaga medis di rumah Sakit Kota Mataram.
Baca: Vaksin Virus Corona Sudah Dilakukan Uji Coba Pertama, Sudah Menunjukkan Hasil yang Aman dan Efektif
Baca: Anies Baswedan Didesak Tolak Pembukaan Mal yang Berpotensi Jadi Klaster Baru Corona
Sejak 30 April 2020, R selalu kembali ke rumah setelah bekerja.
"Yang bersangkutan medis di bagian gizi."
"Semenjak tanggal 30 April itu dia sudah di sini, dia pulang pergi kerja," ujar Ismail.
Saat ini, pihaknya sedang melakukan contact tracing bersama Dinas Kesehatan terhadap beberapa orang yang pernah dekat dengan R, termasuk suaminya.
Dikonfirmasi terpisah, Direktur Rumah Sakit Mataram, Herman Mahaputra, mengakui R merupakan pekerja medis di instansinya.
Baca: Nadiem Nilai Para Siswa Beradaptasi dengan Teknologi Secara Natural di Tengah Pandemi Corona
Baca: Kelemahan Virus Corona Terdapat pada Struktur Kimianya, Yurianto: Mudah Hancur dengan Sabun
"Iya yang terkonfirmasi positif Covid-19 pada 24 Mei R itu memang anak buah saya," kata Herman.
Kendati demikian, Herman membantah yang bersangkutan pernah pulang kampung dan melakukan halalbihalal waktu lebaran.
"Hoaks itu dan saya pastikan semua di rumah sakit semua."
"Kita tertib kok tidak ada yang pulang," kata Herman.