Kronologi Anggota DPRD Ngamuk di Pendopo Tulungagung, Banting Toples Kue dan Botol Bir
Heri yang pernah menjadi kuasa hukum Maryoto mengungkapkan, saat itu bupati diberi tahu aksi itu.
Editor: Hasanudin Aco

"Bupati sudah bilang, lima menit lagi beliau tiba di pendopo.
Tapi anggota dewan itu malah pergi," ungkap Heri.
Heri pun meminta polisi mengusut aksi koboi itu dan menghukum pihak-pihak yang terlibat.
Menurutnya, secara hukum aksi ini tidak perlu dilaporkan karena ada anggota polisi dan Satpol PP yang menjaga pendopo.
Sehingga seharusnya atas nama hukum mereka bisa melakukan penindakan atas dugaan tindak pidana.
"Bahkan dalam kejadian itu juga ada ancaman membunuh.
Dia menantang duel Satpol PP," ujarnya.
Kabag Humas, Protokol dan Kerja Sama Antar Kepala Dinas Pemkab Tulungagung, Galih Nusantoro membenarkan kejadian itu.
Namun Galih belum memberikan penjelasan resmi.
Anggota DPRD Ngamuk Balikkan Meja dan Lempar Mikrofon
Terpisah sebelumnya, viral di media sosial video seorang anggota DPRD Kabupaten Maluku Tengah, Sukri Wailissa, mengamuk dan membalikkan sejumlah meja saat rapat bersama dengan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Politisi PKB ini terlihat marah sambil melempar mikrofon dan sejumlah dokumen.
Dalam video berdurasi 3,36 menit yang beredar, Sukri yang terlihat kesal, memukul-mukul meja sambil terus memprotes kebijakan Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua dengan nada tinggi, sebelum akhirnya Sukri melempar mikrofon dan dokumen ke arah pimpinan rapat.
Saat itu Sekretaris Daerah Maluku Tengah juga hadir dalam rapat tersebut.
Dalam video itu, Sukri menjelaskan bahwa dia kesal dengan sikap Tuasikal yang dinilainya lambat dalam menangani dampak Covid-19.